PEMBUATAN ETIL ASETAT DARI HASIL HIDROLISIS, FERMENTASI DAN ESTERIFIKASI KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.)

Abstrak: Etil  asetat  adalah  cairan  jernih,  tak  berwarna,  berbau  khas  yang  biasa  digunakan  sebagai penambah  cita  rasa.  Kulit  pisang  mengandung  komponen  yang  bernilai  tinggi,  seperti karbohidrat,  vitamin  C,  kalsium dan  nutrien  lainnya.  Tujuan dari penelitian ini  adalah  untuk memanfaatkan  kulit  pisang  raja  (Musa  paradisiaca  L.)  dalam  pembuatan  etil  asetat.  Variasi yang  dilakukan dalam percobaan  ini  adalah  perbandingan  bahan  baku dan  air  yaitu 1:4;  1:7; 1:10  dan  suhu  hidrolisis  50oC,  60oC,  70oC.    Pada awalnya  kulit  pisang  dikerok,  dikeringkan dan  dihaluskan  untuk  membuat  tepung  kulit  pisang.  Tepung  kulit  pisang  raja  mempunyai kadar  karbohidrat  45,21%  (b/b).  Tepung  kulit  pisang  ini  dihidrolisis  dengan  air  dan  katalis asam klorida selama 180 menit. Hasil hidrolisis difermentasi dengan menggunakan ragi instan ‘Fermipan’ selama 24 jam dan kemudian didistilasi. Hasil distilasi diesterifikasi dengan asam asetat  dan  katalis  asam  klorida  selama  15  menit  pada  suhu  60oC.  Pengaruh  dari  berbagai variabel  proses  diamati  dalam  percobaan  ini.  Pada  kondisi  terbaik  diperoleh  yield  etil  asetat maksimum sebesar 70,377% pada kondisi perbandingan bahan baku dan  air = 1:10 dan suhu hidrolisis  50oC.  Hasil  yang  diperoleh  pada  penelitian  menunjukkan  bahwa  kulit  pisang  raja dapat  digunakan    sebagai  bahan  baku  alternatif  yang  murah  dan  mudah  didapat  dalam memproduksi etil asetat.
Kata Kunci: etil asetat, kulit pisang raja, hidrolisis, fermentasi, esterifikasi, ragi instan
Penulis: Sari Liza Azura Nst, Reni Sutri, Iriany
Kode Jurnal: jpkimiadd150194

Artikel Terkait :