PERSEPSI DAN PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN TERHADAP LABEL ASAL DAERAH PADA MANGGA GEDONG GINCU
ABSTRAK: Mangga gedong gincu
(Mangifere indica var.Gedong) banyak diusahakan di Jawa Barat dengan sentra
produksi Indramayu, Majalengka dan Cirebon. Hasil penelitian lapangan
mengungkapkan bahwa mangga gedong gincu dari Majalengka dan Cirebon lebih
diminati konsumen daripada Gedong gincu dari Indramayu, karena bentuknya lebih
bulat, warnanya lebih menarik dan aromanya lebih tajam (Deliana, 2011).
Masalahnya adalah tidak ada jaminan kualitas bahwa mangga tersebut memiliki
kematangan tertentu, rasa dan bebas hama seperti harapan konsumen. Sejak tahun 2005 pedagang besar di Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Indramayu mencoba
menempelkan label pada mangga gedong Gincu, tapi bukan label asal daerah. Label
asal daerah hanya dikeluarkan oleh Dinas Pertanian setempat dan hanya digunakan
mangga Gedong Gincu pada saat pameran atau sebagai oleh-oleh kepada tamu khusus
yang berkunjung ke daerah tersebut. Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai
dengan September 2013 di Kecamatan Sedonglor Kabupaten Cirebon karena banyak
pelaku pasar sudah menggunakan label. Sampel petani diambil secara acak sebanyak 30 orang, 30 konsumen Cirebon
dan 200 konsumen Bandung. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa produsen dan
konsumen mengganggap penting label asal daerah, akan tetapiprodusen maupun
konsumen tidak mengetahui bahwa label asal daerah seharusnya menunjukkan
informasi tanggal petik, informasi letak kebun, informasi asal daerah dan
sebagai persyaratan untuk ekspor. Untuk meningkatkan pemasaran mangga, harus
ada program yang terintegrasi dan adanya saling keterkaitan antara konsumen,
produsen, pelaku pasar, dan penentu kebijakan. Harapannya ke depan, origin
labeling dapat dikembangkan menjadi Country of Origin labeling (COOL) dan menjadi titik awal untuk
internasionalisasi mangga di pasar global
Penulis: Yosini Deliana, Sri
Fatimah, dan Anne Charina
Kode Jurnal: jpsosiologidd140404