MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DENGAN THE SUSTAINABLE LIVELIHOOD APPROACH BERBASIS BUDAYA LOKAL DI DAERAH LAHAN KERING NUSA PENIDA KLUNGKUNG-BALI
Abstract: Masalah kemiskinan
telah menjadi perhatian serius pemerintah sekarang ini. Penanganan kemiskinan
yang hanya melibatkan partisipasi
keluarga miskin secara parsial, terbukti belum mampu menurunkan angka
kemiskinan. Pada tahun 2012 (tahun-1) dilakukan pengkajian penanganan
kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga miskin dengan pendekatan the
sustainable livelihood approach (SLA) berbasis budaya lokal. Populasi
penelitian adalah seluruh keluarga miskin di 4 (empat) desa yang terpilih
sebagai target penelitian, yakni desa Ped, desa Kutampi, desa Tanglad, dan desa
Batukandik. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik proporsive random
sampling. Variabel panelitian adalah potensi wilayah dan budaya lokal, model
pemberdayaan dengan SLA. Data dikumpulkan dengan pedoman survei, pedoman
observasi, pencatatan dokumen dan fakta, kemudian dianalisis dengan interactive
model of analysis. Hasil penelitian pada tahun 2012 menunjukkan bahwa wilayah
penelitian memiliki daya dukung lahan yang cukup luas, dengan potensi pertanian-peternakan
yang cukup tinggi; (2) budaya lokal masyarakat sebagian besar berakar dari
nilai-nilai ajaran agama, ide/gagasan, norma dan aturan yang mewarnai aktivitas
kehidupan personal dan komunal masyarakat, (3) model pemberdayaan masyarakat dengan
SLA berbasis potensi budaya lokal secara sistemik terpayungi dalam kegiatan
penyadaran keluarga miskin (awareness), pengkapasitasan (capacity), penguatan
(strengthening), dan pelembagaan (institutionalzation), yang
pengimplementasiannya dilakukan pada usaha produktif berbasis kelapa dan
tani-ternak sapi/babi terpadu.
Penulis: Ida Bagus Putu
Mardana
Kode Jurnal: jpsosiologidd140354