UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR FRAKSI METANOL DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI CISPLATIN

Abstrak: Cisplatin merupakan obat anti kanker yang banyak digunakan pada berbagai jenis kanker,  tetapi  penggunaanya  dalam  dosis  tinggi  dapat  menimbulkan  kerusakan  hati (hepatotoksisitas). Mekanisme hepatotoksisitas ini disebabkan peningkatan produksi ROS (Reactive  Oxygent  Species)  pada  hati.  Kesum  (Polygonum  minus  Huds.)  diketahui memiliki  aktivitas  antioksidan,  dengan  hasil  skrining  fitokimia  yang  memperlihatkan bahwa  senyawa  yang  terkandung  pada  ekstrak  dan  fraksi  metanol  daun  kesum  yaitu flavonoid,  alkaloid,  saponin,  polifenol,  tanin  dan  triterpenoid.  Penelitian  ini  dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektor fraksi metanol daun kesum. Lima belas ekor tikus dibagi secara acak dalam lima kelompok, yaitu kelompok kontrol CMC, kelompok  kontrol  cisplatin  (5  mg/kg  BB),  kelompok  dosis  I  (4,55  mg/kg  BB),  II  (9,09 mg/kg  BB)  dan  III  (18,19  mg/kg  BB)  yang  diberi  fraksi  metanol  daun  kesum  selama sepuluh hari. Data dianalisis dengan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD, dan  uji  Mann-Whitney.  Hasil  penelitian  membuktikan  bahwa  cisplatin  dapat menyebabkan  hepatotoksisitas  dengan  kenaikan  kadar  SGOT,  SGPT  dan  derajat kerusakan hati yang tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol CMC. Hasil penelitian ini  juga  membuktikan  bahwa  fraksi  metanol  daun  kesum  memiliki  aktivitas  sebagai hepatoprotektor,  dimana  dosis  III  (18,19  mg/kg  BB)  fraksi  metanol  daun  kesum memperlihatkan  penurunan  kadar  SGOT  dan  SGPT  terbesar,  sedangkan  dosis  I  (4,55 mg/kg BB) fraksi metanol daun kesum memperlihatkan penurunan derajat kerusakan hati terbesar akibat penginduksian cisplatin. 
Kata kunci: Kesum, Cisplatin, SGOT, SGPT, Derajat Kerusakan Hati
Penulis: JIHAN SAFITRI
Kode Jurnal: jpfarmasidd130147

Artikel Terkait :