UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KESUM (Polygonum minus Huds.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI SISPLATIN
Abstrak: Kesum (Polygonum
minus Huds.) yang merupakan tanaman endemik Kalimantan Barat diketahui
memiliki aktivitas antioksidan
dimana hasil skrining
fitokimia yang menunjukan bahwa
senyawa yang terkandung
dalam fraksi etil
asetat daun kesum
yaitu flavonoid, alkaloid, polifenol.
Sisplatin merupakan obat
anti kanker yang
digunakan dalam terapi kanker serviks dan ovarium, tetapi penggunaannya
dalam dosis tinggi dapat menimbulkan
kerusakan hati (hepatotoksisitas). Mekanisme
hepatotoksisitas ini disebabkan peningkatan
produksi ROS (Reactive
Oxygent Species) pada
hati. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektor fraksi etil asetat daun kesum dengan
pengukuran kadar SGOT/SGPT
menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis dan pengukuran derajat kerusakan hati.
Metode ekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut metanol
dan difraksinasi menggunakan
pelarut etil asetat.
Lima belas ekor
tikus dibagi secara acak dalam lima kelompok, yaitu kontrol CMC, kontrol
sisplatin (5 mg/kg BB), kelompok dosis I (0,707 mg/kg BB), dosis II (1,414
mg/kg BB) dan dosis III (2,828 mg/kg BB) yang diberi fraksi etil asetat daun
kesum selama sepuluh hari. Data dianalisis dengan One
Way ANOVA yang
dilanjutkan dengan uji
LSD, dan uji
Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa sisplatin dapat
menyebabkan hepatotoksisitas dengan kenaikan kadar SGOT/SGPT dan derajat
kerusakan hati yang tinggi dibandingkan dengan kontrol CMC. Hasil penelitian
ini juga menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun kesum memiliki aktivitas
sebagai hepatoprotektor, yang
ditunjukkan dengan penurunan
kadar SGOT/SGPT dan derajat kerusakan hati akibat penginduksian
sisplatin adalah dosis I.
Penulis: Jibril Putra Fajar,
Indri Kusharyanti, Sri Wahdaningsih
Kode Jurnal: jpfarmasidd130146