SIFAT FISIK PELET PARASETAMOL YANG DIBUAT DENGAN METODE EKSTRUSI-SFERONISASI: PENGARUH SUHU PENGERINGAN
Abstract: Amilum singkong
pregelatin merupakan salah satu alternatif eksipien dalam pembuatan pelet.
Selain sebagai pengikat dan penghancur, amilum pregelatin mampu larut dalam air
sehingga dapat membentuk massa basah yang plastis yang dibutuhkan dalam
pembuatan pelet. Pengeringan pelet merupakan tahap akhir dalam pembuatan pelet
yang menentukan sifat fisik pelet. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh suhu pengeringan pelet terhadap sifat fisik pelet bereksipien amilum
singkong pregelatin.
Pelet dibuat menggunakan metode ekstrusi-sferonisasi dengan perbandingan
parasetamol : amilum singkong pregelatin : akuades yaitu 1 : 15 : 10. Massa
basah yang dihasilkan dari pencampuran bahan-bahan tersebut diekstrusi,
kemudian dilanjutkan dengan sferonisasi ekstrudat dengan kecepatan 400 rpm
selama 10 menit. Pelet yang dihasilkan dikeringkan pada oven dengan variasi
suhu yaitu 50, 55, dan 60 °C selama 30 menit. Pelet dievaluasi melalui
pengujian ukuran, bentuk, kelembaban, sifat alir, kompresibilitas, dan
kerapuhan. Data yang diperoleh diuji menggunakan statistik ANOVA dengan taraf
kepercayaan 95%.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa suhu pengeringan pelet berpengaruh
signifikan terhadap ukuran, bentuk kelembaban, kompresibilitas, dan kerapuhan
pelet. Semakin tinggi suhu pengeringan akan menurunkan ukuran, kelembaban,
kompresibilitas, dan kerapuhan pelet namun akan meningkatkan derajat
sferisitas.
Penulis: Widnyana I N.A.,
Putra I G.N.A.D, Arisant C.I.S.
Kode Jurnal: jpfarmasidd130182