Serapan Hara N, P, K dan Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di Medium Gambut yang Diaplikasikan Amelioran Dregs dan Pupuk N, P, K
ABSTRAK: Tanah gambut
merupakan salah satu ekosistem yang memiliki potensi yang cukup besar di Provinsi
Riau untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Selain ketersediaan gizi yang
rendah, faktor lain yang menghambat pertumbuhan tanaman di lahan gambut adalah
kandungan asam organik tinggi. Oleh karena itu ampas yang digunakan pada
penelitian ini. Ampas memiliki beberapa kemampuan untuk memecahkan masalah yang
sangat kompleks pada gambut. Penelitian dilakukan di pabrik percobaan Fakultas
Pertanian, Universitas Riau, Pekanbaru pada April-Agustus 2011. Penelitian ini dilakukan
secara eksperimental, dalam bentuk percobaan faktorial. Faktor pertama adalah
dosis ampas yang terdiri dari tiga taraf yaitu: D0 = tanpa pemberian ampas, D1
= 2.5 ton/ha ampas dan D2 = 5 ton/ha ampas. Faktor kedua adalah dosis N, P, dan
K yang terdiri dari tiga taraf: P1=dosis yang dianjurkan, P2=1.5 x dosis yang
dianjurkan dan P3=2 x dosis yang dianjurkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ampas dosis 2.5 ton/ha dan 5
ton/ha pada umumnya cenderung menambah tinggi badan, jumlah anakan maksimum,
berat kering akar, dan tanaman bobot kering tajuk pada usia 48 HST jika dibandingkan
dengan tanpa memberikan ampas pada setiap dosis N, P, dan K (1, 1.5 dan 2 kali
dosis yang dianjurkan). Penyerapan nutrisi N oleh akar dan kanopi,
masing-masing meningkat sebesar 29.87% dan 299.08%. Penyerapan nutrisi P oleh
akar dan kanopi meningkat sebesar 13.89%, dan 239.52 dan penyerapan nutrisi K
oleh akar dan kanopi meningkat sebesar 16.97% dan 153% dengan memberikan ampas
sebagai sebanyak 5 ton/ha diikuti oleh pemberian N, P, K pupuk sebanyak 2 kali
dosis yang dianjurkan dibandingkan dengan provosion N, P, K pupuk sebanyak 1
kali dosis yang dianjurkan yang diikuti tanpa memberikan ampas.
Penulis: Rosmimi dan Agri
Septiadi
Kode Jurnal: jppertaniandd120304