Optimasi Krim Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fuciphagus) Tipe M/A dengan Variasi Emulgator sebagai Pencerah Kulit Menggunakan Simplex Lattice Design

Abstrak: Kosmetik  berbahan  baku  alami  mulai  diminati  karena  dinilai  lebih  aman  daripada bahan  kimia,  salah  satunya  adalah  sarang  burung  walet  putih.  Sarang  burung  walet  putih digunakan  secara  empiris  oleh  masyarakat  Cina  untuk  mempertahankan  kecantikan  kulit. Tujuan  penelitian  adalah  untuk  mengetahui  konsentrasi  sarang  burung  walet  putih  yang efektif  mencerahkan  kulit,  komposisi  emulgator  untuk  menghasilkan  krim  optimum,  sifat fisik,  kimia,  dan  efektivitas  krim,  serta  keberhasilan  metode  simplex  lattice  design menentukan formula krim optimum.  Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Perancangan  formula  optimum  krim  menggunakan  metode  simplex  lattice  design  dengan program Design Expert 8.0.7.1 Trial. Rancangan formula awal untuk memprediksi formula optimum  terdiri  dari  3  formula  dengan  perbandingan  asam  stearat  dan  trietanolamin  A (75:25),  B  (50:50),  dan  C  (25:75).  Berdasarkan  pengujian  konsentrasi  zat  aktif  optimum diperoleh  hasil  aktivitas  pencerah  kulit  terbaik  pada konsentrasi  30%. Rancangan  formula krim  optimum  terdiri  dari  8,751  gram  asam  stearat  dan  3,589  gram  trietanolamin.  Krim optimum berwarna putih tulang, tidak berbau, tidak terlalu kental, dengan nilai rata-rata daya sebar 18,848 cm2, daya lekat 241,667 detik, dan pH 5,4. Uji t independent dengan program R-2.14.1  menghasilkan  nilai  p>0,05 sehingga  efektivitasnya  tidak  berbeda  signifikan  dengan kontrol positif. Hasil penelitian  menyimpulkan bahwa  metode simplex lattice design dapat menghasilkan formula krim optimum.
Kata Kunci:  Asam stearat, trietanolamin, simplex lattice design
Penulis: Engelina Ng, Andhi Fahrurroji, Liza Pratiwi
Kode Jurnal: jpfarmasidd130142

Artikel Terkait :