ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI INSULIN DAN OHO PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RSUD WANGAYA
Abstract: Bervariasinya
penggunaan terapi insulin tunggal atau kombinasi insulin dengan Obat
Hipoglikemik Oral (OHO) pada pasien DM tipe 2 dengan kontrol glukosa darah yang
belum adekuat akan mengakibatkan adanya perbedaan dalam biaya dan efektivitas
terapinya. Perlu dilakukan penelitian yang ditujukan untuk mengetahui jenis
terapi mana yang memberikan total biaya medis langsung yang lebih rendah dan
efektivitas yang lebih tinggi pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD
Wangaya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara
prospektif dan studi follow up dari bulan Maret sampai dengan Juni 2012. Subyek
penelitian adalah 70 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan yang
tidak memenuhi kriteria eksklusi. Data dianalisis untuk mengetahui jenis terapi
dan biaya medis langsung. Efektivitas terapi dinilai dari tercapainya target
HbA1c <7% setelah follow up 3 bulan terapi dan tidak munculnya efek samping
obat (hipoglikemia). Metode ACER dan ICER digunakan untuk menganalisa jenis
terapi insulin yang paling cost-effective.
Hasil penelitian menunjukkan jenis terapi insulin tunggal atau kombinasi
insulin dengan OHO yang digunakan untuk pasien DM tipe 2 beserta total biaya
medis langsung tiap bulannya yaitu, insulin aspart (Rp 417.861,00), insulin
detemir (Rp 316.672,00), kombinasi insulin aspart dengan metformin (Rp
430.371,00), kombinasi insulin detemir dengan metformin (Rp 329.182,00),
kombinasi insulin glargin dengan metformin (Rp 329.182,00), dan kombinasi
insulin glargin dengan metformin (Rp 435,652.00). Berdasarkan perhitungan ACER
dan ICER, terapi insulin yang paling cost-effective adalah kombinasi insulin
aspart dengan metformin.
Penulis: Ni Komang Enny
Wahyuni, Luh Putu Febryana L, Ni Nyoman Wahyu Udayani
Kode Jurnal: jpfarmasidd130177