Rasio Ikatan Pembuluh sebagai Substitusi Rasio Modulus Elastisitas pada Analisa Layer System pada Bilah Bambu dan Bambu Laminasi
Abstrak: Anatomi bambu
disusun oleh sel-sel
yang heterogen. Komponen
anatomi bambu yang
memberikan sumbangan terbesar pada
sifat mekanisnya adalah
ikatan pembuluh, sehingga
kerapatan ikatan pembuluh
dapat digunakan sebagai variabel
dasar untuk menganalisa sifat
mekanis bambu. Kerapatan
ikatan pembuluh bergradasi
dari tepi hingga ke dalam bambu
sehingga dapat diturunkan suatu fungsi linier ataupun non linier sebagai
pendekatannya. Rasio modulus elastisitas
(E) yang lazim
digunakan pada metode
transformed cross section,
pada penelitian ini dicoba
diganti dengan rasio
ikatan pembuluh dengan
asumsi bahwa keduanya
adalah ekuivalen. Hasil
penelitian memperlihatkan
bahwa terdapat nilai
korelasi Pearson yang
tinggi antara hasil
teoritis dan hasil
empiris, sedangkan hasil
uji t-student data
berpasangan menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan
yang signifikan antara keduanya. Dengan demikian model
transformasi yang diturunkan dapat digunakan untuk melakukan analisa layer system
pada bilah bambu maupun bambu laminasi dengan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dari ketiga model
transformasi terpilih (linier,
logaritmik, dan power)
model power adalah
model yang terbaik
karena menghasilkan nilai yang paling mendekati data empiriknya.
Penulis: Effendi Tri Bahtiar
Kode Jurnal: jptsipildd140016