PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KADAR AIR TERHADAP TEKANAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF ARAH VERTIKAL
ABSTRACT: Tanah lempung
ekspansif memiliki potensi mengembang yang cukup tinggi jika dibandingkan
dengan jenis tanah lempung yang lainnya. Tanah jenis ini dapat dijumpai di
beberapa tempat, salah satunya di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tanah lempung ekspansif ini merupakan jenis
tanah yang memiliki butiran halus dengan ukuran koloidal yang terbentuk dari
mineral montmorillonite, illite dan kaolinite. Semua tanah lempung ekspansif
akan mempunyai sifat mengembang dan menyusut yang besar, itu terjadi karena
adanya penambahan atau pengurangan kadar air.
Pengujian yang dilakukan menggunakan alat oedometer, dimana cara
pemasangan pada alat oedometer sama dengan percobaan konsolidasi, dan
pengujiannya sesuai dengan SNI 6424:2008. Metode pengujian dan analisanya
menggunakan metode A yang sesuai dengan SNI, pengujiannya dilakukan selama
kurang lebih 2,5 bulan. Tekanan yang diberikan sebesar 5; 10; 20; 40; 80, kPa
dst, hingga pembacaan nilai angka porinya sama / kembali ke angka pori awal.
Hasil pengujian yang dilakukan mendapatkan dua parameter, yaitu potensi
pengembangan dan tekanan pengembangan. Pada sampel 1 kadar air OMC, potensi
pengembangannya didapatkan nilai 1,251%, OMC -5% didapatkan nilai 1,377%, OMC
+5% didapatkan nilai 0,999%, sedangkan pada sampel 2 nilai kadar air OMC
sebesar 1,106%, OMC -5% didapatkan nilai 1,194%, OMC +5% didapatkan nilai
0,864%. Untuk tekanan pengembangan pada sampel 1 kadar air OMC, didapatkan
nilai 1295 kPa, OMC -5% didapatkan nilai 1495 kPa, OMC +5% didapatkan nilai 1195kPa,
sedangkan pada sampel 2 nilai kadar air OMC sebesar 1195 kPa, OMC -5%
didapatkan nilai 1295 kPa, OMC +5% didapatkan nilai 1095 kPa. Dari hasil
tersebut, didapatkan bahwa, jika kadar air ditambahkan, maka potensi
pengembangan dan tekanan pengembangannya akan berkurang, apabila kadar air
dikurangi, maka potensi pengembangan dan tekanan pengembangannya besar. Hal ini
dikarenakan adanya pergerakan air ke daerah kation (interlayer) yang merupakan
lapisan ganda pada permukaan lempung. Lapisan ganda ini dapat menarik air
secara elektrik kemudian berada di sekitar partikel lempung yang dikenal
sebagai lapisan air ganda.
Penulis: Abdul Hakim
Fardiansyah, Harimurti, Suroso
Kode Jurnal: jptsipildd140064