PEMERTAHANAN TRADISI PENGUBURAN ARI-ARI PADA MASYARAKAT BALI AGA DI DESA PEKRAMAN BAYUNG GEDE, KINTAMANI, BANGLI (STUDI TENTANG REPRESENTASI NILAI KEAGAMAAN PADA RITUAL DALAM MASYARAKAT PRA AKSARA DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SMP)
Abstract: Penelitian ini
bertujuan mengetahui (1) Masyarakat di Desa Pekraman Bayung Gede mempertahankan
tradisi penguburan ari-ari (2). Sistem ritual penguburan ari-ari di Desa
Pekraman Bayung Gede, Kintamani Bangli dan (3). Nilai-nilai yang ada pada
tradisi penguburan ari-ari yang dapat di implementasikan sebagai sumber
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sesuai dengan Kurikulum 2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu: (1) teknik penentuan
lokasi penelitian; (2) teknik penentuan informan; (3) teknik pengumpulan data
(observasi, wawancara, studi dokumen); (4) teknik validitas data); (5) teknik
analisis data; dan (6) penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa asal mula masyarakat Desa Bayung Gede mempertahankan tradisi penguburan
ari-ari karena adanya keyakinan bahwa masyarakat Desa Bayung Gede merupakan
keturunan dari tued kayu (pangkal kayu) yang dihidupkan dengan tirta kamandalu yang
dibawa dari Pulau Jawa oleh titisan Bhatara Bayu. Sistem ritual penguburan
ari-ari yaitu ari-ari dibersihkan dan dimasukkan ke dalam kelapa yang dibelah
menjadi dua, memasukkan ari-ari dalam kelapa menggunakan sepit dan ngad
kemudian diberi abu dapur, setelah itu diberi kunyit, lemon, tengeh, dan anget-
anget, kemudian kelapa disatukan dan direkatkan dengan kapur sirih dan diikat
dengan tali lalu dibawa ke Setra Ari-Ari. Nilai-nilai yang terdapat pada
tradisi penguburan ari-ari adalah nilai keagamaan, nilai kehidupan sosial,
nilai tanggung jawab, nilai cinta damai dan nilai penghormatan kepada leluhur.
Implementasi nilai-nilai pada tradisi penguburan ari-ari sebagai sumber
pembelajaran IPS berdasarkan kurikulum 2013; (1) Kompetensi inti yaitu memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak nyata; (2) Kompetensi Dasar yaitu memahami perubahan masyarakat
Indonesia pada masa praaksara, dalam aspek budaya; (3)Materi pokok pola
kehidupan dan kebudayaan pada masa pra aksara.
Penulis: Ni Luh Gede Lisiana
., Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum ., Dra. Tuty Maryati,M.Pd
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd140149