NGANDAGAN LAMPAU DAN KONTEMPORER (Sebuah Telaah Perubahan Agraria di Desa Ngandagan, Jawa Tengah)
Abstract: Indonesia dikenal
sebagai negara agraris yang kaya akan sumberdaya agraria. Berbicara mengenai
agraria dan seluk beluk permasalahan yang menyertainya, tentu saja tidak dapat
dilepaskan dari penelaahan tentang sistem penguasaan sumberdaya agraria,
terutama tanah. Pada masa bertahun silam,dikenal salah satu sistem penguasaan
tanah yaitu sistem penguasaan komunal. Di sebuah desa yang terletak di Provinsi
Jawa Tengah, yaitu Desa Ngandagan, sistem penguasaan seperti ini pun ada dan
diterapkan. Menarik untuk ditelaah ketika di Desa Ngandagan, sistem penguasaan
tanah komunal ditransformasi menjadi sebuah sistem penguasaan yang mengandung
nilai-nilai inovasi tenurial, melalui peran seorang pemimpin desa. Inovasi
tenurial berupa pengaturan dan penataan kembali sistem penguasaan tanah yang
tim-pang, yang dikenal dengan land reform lokal ala Ngandagan. Secara umum,
tulisan ini bertujuan untuk mereview dan menganalisis konteks kekinian kondisi
Desa Ngandagan.
Review dan analisis tersebut didasarkan pada dua tulisan tentang kondisi
dahulu dan kondisi kontemporer Desa Ngan-dagan yang ditulis oleh Mohamad
Shohibuddin dan Ahmad Nashih Luthfi serta tulisan lain oleh Aristiono Nugroho,
Tul-lus Subroto dan Haryo Budhiawan. Secara khusus, tulisan ini disusun untuk
mengidentifikasi dan menganalisis beberapa hal pokok yang terjadi di Desa
Ngandagan, yaitu: perubahan agraria seperti apa yang terjadi, situasi atau
kondisi seperti apa yang melatarbelakangi terjadinya perubahan agraria di Desa Ngandagan,
siapa saja agen yang berperan dalam perubahan agraria, dampak seperti apa yang
ditimbulkan dari adanya perubahan agraria di Desa Ngandagan terhadap distribusi
penguasaan tanah, dan dampak seperti apa yang ditimbulkan dari adanya perubahan
agraria di Desa Ngandagan terhadap kondisi atau aspek-aspek sosial ekonomi
masyarakat. Peru-bahan agraria tersebut terkait dengan sistem penguasaan atas sumberdaya
agraria dan hubungan-hubungan agraris yang menyertainya. Perubahan kondisi
agraria di Desa Ngandagan, dari yang semula penuh ketimpangan aksesibilitas
terhadap sumberdaya agraria menjadi kemerataan aksesibilitas. Lurah Soemotirto
adalah seseorang yang memimpin sebuah organisasi pemerintahan Desa Ngandagan,
telah berhasil menggu-nakan kekuatan yang dimilikinya sebagai seorang lurah
untuk melakukan berbagai perubahan di wilayah yang dipimpinnya. Dampak yang
ditimbulkan dari adanya perubahan agraria di Desa Ngandagan dapat dilihat dari
dua aspek, yaitu dampak terhadap distribusi penguasaan dan aspek
sosial-ekonomi. Dampak tersebut adalah terciptanya kemerataan akses terhadap
sumberdaya agraria dan terhapusnya hubungan
agraris yang eksploitatif serta tergantikannya hubungan yang eksploitatif
dengan hubungan yang lebih setara tanpa unsur eksploitasi, dan terciptanya
kondisi ekonomi masyarakat de-ngan tingkat kesejahteraan yang meningkat dan lebih
merata.
Penulis: Risma Junita
Kode Jurnal: jpsosiologidd130171