Pengembangan Model Integrasi Kano-QFD Untuk Mengoptimalkan Kepuasan Konsumen dengan Mempertimbangkan Keterbatasan Dana Pengembangan
Abstrak: Penelitian ini
mengembangkan model integrasi
dengan mempertimbangkan keterbatasan
biaya dan pengaruh yang berbeda
tiap atribut produk melalui penerapan konsep Kano dalam framework QFD. Atribut
produk dikelompokkan dalam 5 kategori Kano yaitu reverse, indifference,
one-dimensional, must-be dan attractive dengan bobot yang berbeda berdasarkan
pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Proses alokasi dana dilakukan dengan memperhatikan
nilai kontribusi biaya pada masing-masing respon teknis. Dengan demikian,
dihasilkan alokasi dana pengembangan produk yang lebih baik. Dana pengembangan
produk akan selalu dialokasikan untuk atribut must-be yang memiliki pengaruh
positif paling tinggi terhadap kepuasan
konsumen. Sebaliknya, perusahaan tidak mengembangkan atribut produk
indifference dan reverse yang tidak memberikan pengaruh apapun pada peningkatan
kepuasan konsumen. Adanya model integrasi ini menjadikan QFD sebagai metode
penghematan biaya yang mampu menjembatani
kebutuhan konsumen dengan
kemampuan perusahaan. Hasil
pengembangan model ini,
semua technical response baik
pada kategori must-be,
one-dimensional dan attractive
dapat dialokasikan dana pengembangan produk dengan biaya total
sebesar $348,30 dan nilai kepuasan konsumen sebesar 89,61, sedangkan model Bode
dan Fung (1998)
menghasilkan keputusan untuk
mewujudkan semua technical
response termasuk technical
response yang tidak mempengaruhi kepuasan (indifference) sehingga akan terjadi
pemborosan terutama pada pemborosan biaya pengembangan produk sehingga total
biaya menjadi $353,30
Penulis: Moses L. Singgih,
Friska Y.A. Tansiah, Ricko Immanuel
Kode Jurnal: jpmanajemendd140004
Pesan jurnal yang anda butuhkan disini.... >>> KLIK DISINI <<<