Script Concordance Test untuk Menilai Kemampuan Penalaran Klinis Dokter: Bagaimana Mengembangkan Butir Soalnya Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia?
Abstrak: Beberapa metode telah
dikembangkan untuk menilai keterampilan penalaran klinis. Prinsip-prinsip dari
setiap metode untuk pemilihan harus dimengerti sebelum diterapkan. Disisi lain,
ketidakpastian merupakan salah satu konteks medis yang sulit diukur dengan tes
yang biasa dikerjakan. Script Concordance Test (SCT) merupakan metode
alternatif untuk menilai keterampilan penalaran klinis dalam konteks
ketidakpastian. Dalam berbagai bidang ilmu kedokteran, SCT bisa membedakan
berbagai tingkat pengalaman.SCT juga memiliki relevansi praktis untuk digunakan
dalam pendidikan klinis.
Tujuan: Untuk memberikan panduan dalam mengembangkan SCT berdasarkan
kompetensi dokter Indonesia.
Metode: Literatur yang relevan dipilih sebagai dasar rekomendasi dalam
membuat butir soal SCT.
Pembahasan: Diperlukan pertimbangan berikut ini dalam mengembangkan butir
soal SCT: prinsip-prinsip dasar, format soal tes untuk membangun butir soal
yang sesuai, sistem penilaian dan seleksi panel mengakomodasi konteks
ketidakpastian, serta optimalisasi butir soal untuk meningkatkan SCT.
Kesimpulan: SCT menilai keterampilan penalaran klinis yang sulit
dilakukan dengan metode tertulis obyektif lainnya. Beberapa studi telah
menunjukkan kapasitas SCT pada berbagai tingkat pengalaman, dan beberapa studi menunjukkan
hasil yang baik.SCT bisa sebagai tambahan untuk menilai keterampilan penalaran
klinis secara komprehensif, tetapi tidak menggantikan metode penilaian
kompetensi klinis lain.
Penulis: Fundhy Sinar Ikrar
Prihatanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd120049