HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

ABSTRAK: VO2 maks merupakan gambaran daya tahan jantung paru, makin tinggi nilai VO2 maks, maka makin  baik  daya  tahan  jantung  paru.  Latihan  fisik  aerobik  akan  meningkatakan  daya  tahan jantung  paru  yang  hasil  akhirnya  adalah  peningkatan  kebugaran  jasmani.  Dengan  kebugaran jasmani  yang  baik,  maka  kondisi  psikologis  terpengaruh  secara  positif  dan  selanjutnya membentuk  aspek  kepribadian  atau  gambaran  kepribadian  yang  positif  pula.  Penelitian  ini bertujuan  mengetahui  kekuatan  hubungan  antara  daya  tahan  jantung  paru  dengan  kondisi psikologis. Menggunakan metode deskriptif studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data  penelitian  diperoleh  melalui  pengukuran  Astrand-Ryhming  step  test  dan  penilaian menggunakan  kuesioner  General  Well-Being  Scale  terhadap  92  orang  sampel  penelitian mahasiswa  laki-laki  program  studi  penjaskes  FKIP  Unila  angkatan  2008  dan  2009.  Data kemudian diolah dengan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji korelasi somers’d. Pengukuran terhadap daya tahan jantung paru menunjukkan hasil sejumlah 47 (51,1%) subyek memiliki  nilai  VO2  maks  tinggi  dan  45  (48,9%)  subyek  memiliki  nilai  VO2  maks  baik. Penilaian kondisi psikologis menunjukkan hasil terdapat sejumlah 44 (47,8%) subyek positif well-being,  16  (17,4%)  subyek  positif  rendah  dan  32  (34,8%)  subyek  marginal.  Analisis bivariat  memberikan  hasil  p-value  0,000  <  α (0,05) dan  r  =  0,768,  hal  ini  berarti  terdapat hubungan  bermakna  dan  korelasi  kuat  antara  daya  tahan  jantung  paru  dengan  kondisi psikologis pada mahasiswa program studi penjaskes FKIP Unila angkatan 2008 dan 2009.  
Kata kunci: Daya tahan jantung paru, VO2 maks, kondisi psikologis
Penulis: Aironi Irsyahma, dr. Khairun Nisa B, M.Kes, AIFO 
Kode Jurnal: jpkedokterandd120048

Artikel Terkait :