Perbandingan Sensasi Nyeri 48 Jam dan 42 Hari Pascasalin Menggunakan Benang Chromic Catgut dengan Fast Absorbing Polyglactin 910
Abstract: Nyeri perineum
akibat robekan yang terjadi pada saat persalinan dapat dirasakan segera setelah
melahirkan atau beberapa bulan kemudian, sehingga menyebabkan dispareunia.
Episiotomi sebagai profilaktik untuk melindungi integritas dasar panggul
merupakan insisi bedah yang lurus dan rapi akan menggantikan laserasi kasar.
Sensasi nyeri akibat penjahitan luka episiotomi dapat dikurangi dengan
menggunakan benang yang cepat diabsorbsi. Tujuan penelitian ini untuk
membandingkan sensasi nyeri perineum pascapenjahitan luka episiotomi
menggunakan benang chromic catgut dengan fast absorbing polyglactin 910
terhadap nyeri perineum 48 jam dan 42 hari pascasalin. Penelitian ini dilakukan
di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Padjadjaran-RS Dr. Hasan
Sadikin Bandung periode Desember 2009–Maret 2010. Penilaian nyeri menggunakan
visual analog scale (VAS) yang dilakukan 48 jam dan 42 hari pascasalin. Lima
puluh dari 100 subjek penelitian dilakukan penjahitan dengan benang chromic
catgut dan 50 subjek menggunakan benang fast absorbing polyglactin 910.
Analisis uji chi-kuadrat 48 jam pascasalin, didapatkan hasil tidak ada
perbedaan bermakna pada penggunaan kedua benang tersebut terhadap nyeri
perineum (p=0,645). Analisis 42 hari pascasalin didapatkan perbedaan bermakna
(p<0,001), kejadian bebas nyeri perineum lebih baik dengan penjahitan
menggunakan benang fast absorbing polyglactin 910 (46 kasus atau 92%)
dibandingkan dengan pemakaian benang chromic catgut (29 kasus atau 58%).
Simpulan, penjahitan luka perineum menggunakan benang fast absorbing
polyglactin 910 memberikan kejadian bebas nyeri perineum yang lebih baik
dibandingkan dengan benang chromic catgut pada 42 hari pascasalin. [MKB.
2011;43(2):89–92].
Penulis: Benny Hasan Purwara,
M. Rizkar Arev Sukarsa, R. M. Sonny Sasotya, Eppy Darmadi Achmad
Kode Jurnal: jpkedokterandd110041