Pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) terhadap Jumlah Sel Fibroblas pada Penyembuhan Luka Sayat: Studi Eksperimental pada Kulit Mencit (Mus musculus)
ABSTRAK: Penyembuhan luka
sangat penting untuk mengembalikan integritas kulit sesegera mungkin dan merupakan
proses yang kompleks dan dinamis. Fase proliferasi yang melibatkan sel
fibroblas merupakan salah satu tahap penting pada penyembuhan luka. Penggunaan
obat-obatan seperti povidone iodine pada luka sayat bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan luka masih menjadi perdebatan. Penyembuhan dengan lender bekicot
bisa menjadi salah satu alternatif karena memiliki banyak manfaat. Penelitian
ini ingin mengetahui mengenai pengaruh lendir bekicot (Achatina fulica)
terhadap jumlah fibroblas pada penyembuhan luka sayat.
Metode penelitian: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test
only randomized control group design ini menggunakan mencit (Mus musculus)
dibagi menjadi 3 kelompok secara acak. Kelompok I sebagai control tidak diberi
perlakuan, kelompok II diberi perlakuan dengan menggunakan povidone iodine 10%,
dan kelompok III diberi perlakuan dengan menggunakan lendir bekicot,
masing-masing kelompok diberi perlakuan selama 5 hari. Hari ke-6 semua mencit
diambil jaringan yang telah dilukai.
Hasil: Rata-rata jumlah fibroblas untuk kelompok I, II, dan III
masing-masing adalah 93,85; 126,37; dan
217,5. Hasil uji one way Anova
menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh lendir bekicot terhadap jumlah fibroblast
pada semua kelompok perlakuan (p = 0,000). Hasil uji post hoc
menunjukkan ada perbedaan signifikan pada semua kelompok (p < 0,05).
Kesimpulan: Lendir bekicot (Achatina fulica) memiliki pengaruh yang
bermakna terhadap jumlah fibroblas pada penyembuhan luka sayat.
Penulis: Perez Wahyu
Purnasari, Dina Fatmawati, Iwang Yusuf
Kode Jurnal: jpkedokterandd120104