Kejadian Atopi pada Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat Kombinasi ASI dan Susu Formula Mengandung Probiotik dan Nonprobiotik

Abstract: Kelahiran seksio sesarea menyebabkan terlambatnya kolonisasi flora usus sehingga akan meningkatkan kejadian atopi. Probiotik menstimulasi respons imun sehingga akan menurunkan kejadian atopi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan apakah terdapat perbedaan kejadian atopi pada bayi yang diberikan kombinasi ASI dengan susu formula yang mengandung probiotik dan tanpa probiotik. Randomized open label clinical trial dilakukan selama periode November 2009 sampai Oktober 2010 terhadap 96 bayi normal, berat badan lahir ≥2.500 g, lahir dengan seksio sesarea di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sejak lahir, selama 4 minggu sebanyak 48 bayi diberikan kombinasi ASI dan susu formula probiotik dan 48 bayi sebagai kontrol, selanjutnya pemberian minuman bergantung pada orangtua. Dilakukan pencatatan lama menyusui, jumlah formula, dan faktor risiko atopi. Skin prick test dilakukan pada usia 6 bulan. Diagnosis atopi ditegakkan jika terbentuk wheal ≥4 mm. Analisis statistik dilakukan dengan chi-square untuk data kategori dan uji t untuk data numerik. Lama menyusui, jumlah formula, dan faktor risiko atopi tidak berbeda secara bermakna pada kedua kelompok (p>0,05). Reaksi atopi ditemukan positif pada 4/23 bayi yang mendapat probiotik dan 10/28 bayi tanpa probiotik (p>0,05). Disimpulkan bahwa kejadian atopi tidak berbeda antara kelompok yang diberikan ASI dan susu formula mengandung probiotik dan tidak mengandung probiotik. [MKB. 2011;43(2):55–9].
Kata kunci: Atopi, kelahiran seksio sesarea, probiotik
Penulis: Tetty Yuniati, Abdurachman Sukadi
Kode Jurnal: jpkedokterandd110036

Artikel Terkait :