Keberhasilan Fusi Tulang Belakang pada Spondilitis Tuberkulosis
Abstrak: Fusi tulang
belakang pada spondilitis
tuberkulosis bertujuan untuk
menghilangkan sumber infeksi,
koreksi deformitas, dan mengatasi komplikasi neurologis. Data tingkat
keberhasilan fusi ini masih belum tersedia. Kendala lain adalah harga
instrumentasi bermerek untuk operasi fusi tulang belakang sangat mahal.
Penelitian studi kohort retrospektif ini untuk evaluasi keberhasilan fusi
tulang belakang pada spondilitis tuberkulosis di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin,
Bandung tahun 2005–2009. Didapatkan 115 kasus spondilitis tuberkulosis yang
dioperasi terdiri atas 34 (29,3%) kasus anterior decompresion spinal fusion
(ADSF) dan 81 (70,7%) kasus dengan menggunakan instrumentasi posterior. Dari 81
kasus tersebut, terdapat 3, 27, 26, dan 19 orang berturut-turut mengalami fusi tulang
belakang setelah 4, 3, 2, dan 1 tahun pascaoperasi. Hanya 6 kasus yang belum
mengalami fusi. Tingkat keberhasilan fusi tulang belakang pada kasus
spondilitis tuberkulosis terbukti tinggi, 93%. Selain itu, instrumentasi lokal
dapat digunakan sebagai alternatif instrumentasi yang bersifat cost effective
untuk tindakan operasi fusi tulang belakang pada kasus spondilitis tuberkulosis
dengan p=0,63. Sebagai kesimpulan, kasus spondilitis tuberkulosis yang
memerlukan tindakan operasi fusi tulang belakang dapat ditangani dengan baik di
RS Dr. Hasan Sadikin, dengan tingkat keberhasilan tinggi dan cost effective.
Penulis: Agus Rahadian Rahim,
Bambang Tiksnadi, Nucki N. Hidayat, Ahmad Ramdan
Kode Jurnal: jpkedokterandd110027