Kadar SGOT dan SGPT Setelah Pemberian Serbuk Pewarna dari Pigmen Selaput Biji Kesumba Keling (Bixa orellana): Studi Eksperimental pada Mencit Putih Galur Balb/C
ABSTRAK: Upaya pemanfaatan
pigmen dari selaput biji kesumba keling (Bixa orellana) sebagai sumber bahan
pewarna alami, menjadi salah satu alternatif solusi permasalahan penggunaan
pewarna sintetik. Konsumsi pigmen selaput biji
B. orellana diduga akan
menimbulkan efek samping pada tubuh, salah satunya hati sebagai organ yang
penting dalam detoksifikasi atau inaktivasi obat atau senyawa beracun lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar enzim SGOT dan SGPT serum darahmencit
(Mus musculus) Balb/C setelah pemberian serbuk pewarna pigmen dari selaput biji
kesumba keling (Bixa orellana) pada berbagai variasi konsentrasi.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental,
dengan rancangan faktorial yang terdiri 2 faktor perlakuan. Serbuk pewarna
dibuat dari pigmen ekstrak kasar, bixin, dan norbixin yang diisolasi dari
selaput biji B. orellana. Sejumlah 60
ekor mencit jantan dikelompokkan menjadi 10 kelompok perlakuan yang diberi
larutan serbuk pewarna konsentrasi 0% (kontrol); 1%, 5%; dan 10%. Pemberian
campuran pigmen dilakukan secara per oral dengan menggunakan gavage sebanyak 1
ml/ ekor/hari selama 30 hari.
Hasil: Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan baik kadar SGOT maupun SGPT
pada beberapa kelompok perlakuan tidak berbeda secara signifikan (p>0,05),
sehingga pemberian serbuk pewarna bixin, norbixin, dan ekstrak kasar dengan
berbagai konsentrasi tidak mempengaruhi kadar enzim SGPT maupun SGOT.
Kesimpulan: Serbuk pewarna dari pigmen selaput biji B. orellana tidak mempengaruhi fungsi hati,
sehingga aman sebagai pewarna makanan.
Penulis: Suparmi, Israhnanto
Isradji, dan Dina Fatmawati
Kode Jurnal: jpkedokterandd110069