Uji Efektifitas Analgetik Madu pada Tikus dengan Metoda Geliat Asetat: Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

ABSTRAK: Rasa nyeri adalah keluhan utama ketika menderita penyakit, yang dapat dikurangi dengan menggunakan obat analgetik. Selain obat modern dapat pula digunakan obat tradisional, salah satunya adalah madu yang mengandung senyawa  flavonoid. Senyawa tersebut dapat melindungi membran lipid dari kerusakan dan menghambat enzim  cyclooxygenase  yang  merupakan jalur pertama sintesis mediator nyeri seperti  prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas analgetik madu dengan metode geliat asetat.
Metode: Penelitian eksperimental dengan pendekatan  post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur wistar berumur 80 – 90 hari dengan berat badan 180 -220 g sebanyak 25 ekor, dibagi dalam 5 kelompok secara random, kelompok I (control negatif) diberi aquadest, kelompok II diberi madu 0,675 g/kgBB, kelompok III diberi madu 1,35 g/kgBB, kelompok IV diberi madu 2,7 g/kgBB dan kelompok V (kontrol positif) diberi parasetamol 4,5 mg/kgBB. Setelah 5 menit semua kelompok disuntik dengan asam asetat 1% (0,1 ml) intra peritoneum, kemudian dihitung jumlah geliat setiap 5 menit selama 1 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan  Anova satu arah dan dilanjutkan dengan uji  Post Hoc.
Hasil: Madu dengan konsentrasi 50% (1,35 g/kgBB) memiliki efek analgetik yang meningkat, sedangkan madu dengan konsentrasi 25% (0,675 g/kgBB) dan 100% (2,7 g/kgBB) menunjukkan efek analgetik yang menurun.
Kesimpulan: Madu mempunyai efek analgetik pada tikus dan konsentrasi madu yang paling efektif adalah 50% (1,35 g/kgBB).
Kata kunci: nyeri, madu, asam asetat
Penulis: Edijanti Goenarwo, Chodidjah, Heri Susanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd110068

Artikel Terkait :