Hubungan Waktu Pemberian Ebtifibatide dengan TIMI Flow Infarct Related Artery pada Intervensi Koroner Perkutan Primer

Latar belakang: Waktu pemberian yang optimal penghambat Glikoprotein IIb/IIIa pada penderita STEMI yang menjalani IKP Primer masih kontroversial. Beberapa studi menunjukkan bahwa, penderita yang diberi ebtifibatide < 90 menit dari awitan nyeri dada atau yang diberi lebih awal (early) akan meningkatkan pencapaian TIMI flow 3 infarct related coronary artery (IRA). Kenyataannya, masih banyak pasien yang datang ke emergensi /PCI center dengan awitan nyeri dada > 3 jam. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan waktu pemberian eptifibatide dengan TIMI flow IRA saat dilakukan angiografi pertama penderita akut STEMI yang menjalani IKP primer.
Metode dan hasil Terdapat 116 subyek konsekutif dengan STEMI yang menjalani IKP primer yang terdiri dari 79 subyek yang mendapat terapi ebtifibatide < 90 menit (Kelompok 1) dan 37 subyek yang mendapat terapi > 90 menit (Kelompok 2) terhitung sejak saat mulai diberikan sampai waktu dilakukan angiografi pertama kali dari IRA. Tidak ada perbedaan proporsi TIMI flow 3 pada akhir prosedur pada kedua kelompok (86.1% vs 83.8%, p = 0.745). Pada kelompok 2 terdapat lebih banyak subyek dengan TIMI flow 2 (18.9% vs 5.1%, p = 0.036) dan cenderung lebih sedikit TIMI flow 0 (56.8 % vs 67.1%, p = 0.281) saat angiografi pertama.
Kesimpulan. Studi ini menunjukkan bahwa pemberian eptifibatide > 90 menit sebelum angiografi pertama IRA pasien akut STEMI yang menjalani IKP primer menghasilkan TIMI flow yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian eptifibatide < 90 menit.
Kata Kunci: TIMI flow, IKP primer, eptifibatide
Penulis: Abdul Hakim A, Yoga Yuniadi, Dicky A Hanafy, Doni Firman, Sunarya Soerianata
Kode Jurnal: jpkedokterandd110073

Artikel Terkait :