Faktor Perilaku yang Berpengaruh terhadap Kejadian Malaria di Daerah Endemis Malaria
ABSTRAK: Kabupaten Magelang
merupakan salah satu daerah endemis malaria di Jawa Tengah. Desa Banjaretno di
Wilayah kerja Puskesmas Kajoran I merupakan daerah dengan angka kasus malaria tertinggi
pada hampir setiap tahunnya (Dinkes Magelang, 2010). Penyakit malaria
ditularkan melalui gigitan vector nyamuk
Anopheles betina yang sudah terinfeksi oleh Plasmodium sp. Cara penanggulangan yang
paling tepat hingga saat ini adalah dengan memberantas vektor. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui faktor perilaku manakah yang paling berpengaruh
terhadap kejadian malaria.
Metode: Jenis penelitian ini
merupakan observasional dengan pendekatan
Case control. Sampel terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol, teknik
sampling menggunakan simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji Chi square dan
selanjutnya dianalisis multivariat dengan uji
regresi logistic ganda dengan tingkat kemaknaan 5%.
Hasil: Analisis bivariat
menunjukkan 6 (enam) faktor perilaku yang mempunyai nilai p<0,05 dan 2 (dua)
faktor perilaku mempunyai nilai p >0,05. Pada analisis multivariate faktor kebiasaan keluar
rumah pada malam hari mempunyai nilai p=0,010 (OR = 10; 95% CI = 3,4-39,2),
kebiasaan memasang kawat kasa pada lubang ventilasi p=0,001 (OR = 4,1; 95% CI =
3,5-15,8), kebiasaan menggantung baju bekas pakai di dalam rumah p=0,018 (OR =
3,3; 95% CI = 1,9 -16,2), kebiasaan membersihkan semak-semak p=0,044 (OR = 6,5;
95% CI = 2,1-30,9), keberadaan tempat sampah yang tertutup p=0,380 (OR = 0,43;
95% CI = 0,1-1,2), kebiasaan mencuci korden p=0,002 (OR = 2,4; 95% CI =3,4
-5,6).
Kesimpulan: Faktor perilaku yang
paling berpengaruh terhadap kejadian malaria adalah kebiasaan keluar rumah pada malam hari.
Penulis: Siti Thomas
Zulaikhah, Dhanny Rona Etika, Imam Djamaludin Mashoedi
Kode Jurnal: jpkedokterandd110074