Hubungan Antara Lama Kerja dengan Terjadinya Noise Induced Hearing Loss (NIHL) pada Masinis DAOP-IV Semarang
ABSTRAK: Kurang pendengaran
akibat bising atau “noise induced
hearing loss” (NIHL) adalah kurang pendengaran akibat pengaruh bising dalam
waktu lama/kronik. Di lingkungan industri, NIHL menduduki peringkat pertama
dalam golongan penyakit akibat kerja. Akan tetapi, studi tentang NIHL yang
diakibatkan oleh mesin lokomotif pada masinis kereta api jarang dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung prevalensi NIHL pada masinis
kereta api dan mencari hubungan antara NIHL dan lamanya bekerja serta umur masinis
kereta api.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian Cross sectional pada
masinis kereta api di DAOP IV Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Dilakukan pengukuran audiometrik setelah 12 jam bebas paparan bising.
Hasil Penelitian: Prevalensi NIHL pada masinis kereta api di Daop IV
Semarang adalah 20,4%. Prevalensi lebih tinggi (18,9% atau 26 orang) antara
masinis yang telah bekerja lebih dari atau sama dengan 10 tahun dibandingkan
masinis yang bekerja kurang dari 10 tahun (1,4% atau 2 orang). Prevalensi pada
kelompok umur kurang dari 40 tahun, 40-49 tahun, dan di atas 50 tahun adalah
berturut-turut adalah 4 orang (2.9%), 10 orang (7.3%), dan 14 orang (10.2%).
Risiko relatif masinis yang bekerja lebih dari 10 tahun meningkat 4 kali lipat dibandingkan
dengan masinis yang bekerja kurang dari 10 tahun.
Kesimpulan: Ada hubungan secara signifikan antara prevalensi NIHL dengan
lama kerja dan umur masinis, (Sains Medika, 1 (1) : 71-80).
Penulis: Agung Sulistyanto,
Suprihati
Kode Jurnal: jpkedokterandd090066