Hubungan Antara Job Strain Dengan Terjadinya Infark Miokard Pada Pasien Pusat Jantung Nasional
Latar belakang: Penyakit
jantung koroner merupakan penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi
masalah baik di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi infark miokard
juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini selain disebabkan oleh faktor
risiko konvensional, juga dipengaruhi oleh faktor pekerjaan. Upaya pengendalian
baru ditujukan pada faktor-faktor
risiko konvensional yang
sudah diketahui jelas
pengaruhnya, sedangkan faktor
pekerjaan yang menimbulkan job strain masih belum
diperhatikan, padahal job strain dapat menimbulkan stres kerja yang akan
berdampak pada terjadinya infark miokard. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat hubungan antara job strain dan faktor risiko lainnya dengan terjadinya infark
miokard pada pekerja.
Metode. Desain penelitian ini adalah kasus – kontrol berpadanan 1 : 1
menurut umur. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner data umum yang
meliputi karakteristik demografi, faktor risiko konvensional, karakteristik
pekerjaan, dan kuesioner demand – control (JCQ) untuk mengukur job strain.
Hasil. Job strain, merokok dan dislipidemia secara bersama-sama merupakan
faktor risiko yang berhubungan dengan infark miokard. Job strain meningkatkan
risiko infark miokard 6,8 kali lipat (Adj OR 6,80, 95% CI: 2,72 ; 16,98, p =
0,000). Perokok ringan berisiko 15 kali lipat terhadap terjadinya infark
miokard (Adj OR 14,97, 95% CI: 3,17 ; 70,74, p = 0,001), perokok sedang
berisiko 7,7 kali lipat terhadap terjadinya infark miokard (Adj OR 7,72, 95%
CI: 2,73 ; 21,84, p = 0,000), dan perokok berat berisiko 26 kali lipat terhadap
terjadinya infark miokard (Adj OR 25,61, 95% CI: 5,25 ; 124,88, p =
0,000). Dislipidemia meningkatkan risiko
infark miokard 2,8 kali lipat (Adj OR 2,82, 95%
CI: 1,07 ; 7,44, p = 0,035). Komponen job strain yang meningkatkan
risiko infark miokard adalah job demands yang tinggi (Adj OR 2,44, 95% CI: 1,02
; 5,85, p = 0,046).
Kesimpulan. Job strain, merokok dan dislipidemia secara bersama-sama
berhubungan dengan kejadian infark miokard.
Penulis: Rima Melati, Endang
Basuki, Budhi Setianto
Kode Jurnal: jpkedokterandd080056