Gambaran Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri Pada Penderita Keganasan Yang Mendapat Kemoterapi Doxorubicin

Latar belakang. Doxorubicin merupakan obat terpilih untuk berbagai kasus keganasan, namun penggunaannya dapat mengakibatkan kardiomiopati dengan gejala gagal jantung kongestif sehingga sangat penting memantau fungsi jantung untuk mendeteksi secara dini kerusakan akibat doxorubicin. Disfungsi diastolik ventrikel kiri merupakan petanda awal gangguan jantung yang terjadi mendahului timbulnya disfungsi sistolik ventrikel kiri, sehingga disfungsi diastolik dapat merupakan petanda dini dan parameter monitoring kerusakan jantung akibat doxorubicin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan angka prevalensi gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri pada penderita yang mendapat doxorubicin, menentukan angka dosis kumulatif doxorubicin terendah yang telah mengakibatkan gangguan fungsi diastolik dan menggambarkan hubungan antara dosis kumulatif doxorubicin dengan derajat disfungsi diastolik ventrikel kiri.
Metode.Penelitian berupa uji potong silang dilakukan di Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada 38 orang penderita keganasan yang mendapat kemoterapi doxorubicin di Sub-bagian HematologiOnkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Padjadjaran, RS Dr Hasan Sadikin Bandung. Penelitian dilakukan mulai September 2006 hingga Januari 2007.
Hasil. Pada penelitian ini prevalensi disfungsi diastolik pada penderita keganasan yang mendapat doxorubicin sangat tinggi yaitu sebesar 86,8%. Dosis kumulatif terendah yang tercatat telah menimbulkan gangguan fungsi diastolik adalah 112 mg/m2. Namun melihat garis korelasi dosis kumulatif doxorubicin dan rasio E/A dan Em/Am, dosis kumulatif doxorubicin terendah yang telah menimbulkan disfungsi diastolik adalah berkisar antara 110-130 mg/m2. Terdapat hubungan negatif antara dosis kumulatif doxorubicin dengan rasio E/A (r = -0,62) dan rasio Em/Am (r = -0,69). Dosis kumulatif doxorubicin pada kelompok fungsi sistolik normal sebesar 101,4 + 3,9 mg/m2, derajat 1 sebesar 168,3 + 7,6 mg/m2, dan derajat 2 sebesar 237,1 + 11 mg/m2(p < 0,01). Terdapat hubungan positif antara dosis kumulatif doxorubicin dengan derajat disfungsi diastolik (r =0,7).
Kesimpulan.Penelitian ini menyimpulkan prevalensi gangguan fungsi diastolik pada penderita keganasan yang mendapat kemoterapi doxorubicin adalah 86,8%. Sementara itu dosis kumulatif doxorubicin terendah yang dapat mengakibatkan disfungsi diastolik adalah berkisar antara 110 hingga 130 mg/m2. Terdapat hubungan positif yang kuat antara dosis kumulatif doxorubicin dengan derajat gangguan fungsi diastolik.
Kata kunci: Fungsi diastolik ventrikel kiri – doxorubicin
Penulis: Januar Wibawa Martha, Sunarya Surianata, Amiliana Santoso
Kode Jurnal: jpkedokterandd0700203

Artikel Terkait :