Aktivitas Antimikroba Gel Lidah Buaya (Aloe Vera L.) pada Acne Vulgaris yang Terinfeksi Staphylococcus sp. Secara In Vitro

Abstract: Pada acne vulgaris terdapat peningkatan jumlah berbagai bakteri yang menyebabkan inflamasi. Inflamasi tersebut dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan, misalnya antibiotik eritromisin. Meskipun demikian pengobatan tersebut seringkali kurang efektif, mahal, dan memiliki efek samping. Oleh karena itu, perlu dicari pengobatan alternatif, dalam hal ini menggunakan herbal, yaitu dengan lidah buaya (Aloe vera L.). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antimikroba gel lidah buaya pada acne vulgaris yang terinfeksi Staphylococcus sp. dan membandingkan potensinya dengan potensi dari eritromisin. Penelitian bersifat eksperimental laboratorik dan komparatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi cakram dengan mengamati diameter zona inhibisi yang terbentuk, kemudian membandingkannya dengan zona inhibisi dari eritromisin dan mengukurnya dalam satuan milimeter (mm). Hasil penelitian menunjukkan rerata zona inhibisi gel lidah buaya adalah 9,10 mm, sedangkan rerata zona inhibisi eritromisin adalah 19,17 mm. Simpulan adalah gel lidah buaya mempunyai aktivitas antimikroba pada acne vulgaris yang terinfeksi Staphylococcus sp. secara in vitro dengan potensi yang lebih kecil daripada aktivitas antimikroba dari eritromisin.
Kata kunci: gel lidah buaya, Staphylococcus sp., acne vulgaris, eritromisin
Penulis: Fanny Rahardja, Sugiarto Puradisastra, Arlene Angelina
Kode Jurnal: jpkedokterandd100144

Artikel Terkait :