Pajanan Hipoksia Hipobarik Intermiten Menurunkan Metabolisme Anaerobik pada Tikus Jantan Spraque Dawley
Abstract: Hipoksia hipobarik
intermiten (HHI) sering dialami oleh para penerbang maupun awak pesawat. Jika
hipoksia berlanjut, maka terjadi metabolisme anaerobik yang berlebihan dan
gangguan pada mitokondria yang menyebabkan apoptosis. Penelitian ini bertujuan
menganalisis efek pajanan HHI terhadap metabolisme anaerobik dengan mengukur
ekspresi LDH dan kadar asam laktat sebagai indikator glikolisis serta ekspresi
caspase-3 untuk melihat apoptosis sel. Dilakukan penelitian eksperimental
selama periode Januari-April 2010 pada tikus jantan Spraque Dawley yang
dipajankan HHI satu sampai empat kali dengan interval satu minggu. Satu
kelompok kontrol tidak dipajankan hipobarik hipoksia sedangkan empat kelompok
perlakuan dipajankan pada hipobarik hipoksia menggunakan type I chamber flight
profile (ruang udara bertekanan rendah – RUBR) dengan modifikasi. Tekanan RUBR
disesuaikan setara ketinggian 35.000 kaki selama 1-2 menit, 25.000 kaki selama
5 menit, dan 18.000 kaki selama 25 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar
asam laktat menurun dengan semakin seringnya tikus terpajan HHI. Ekspresi
protein LDH dan Caspase-3 dengan imunohistokimia dan Western Blot juga menurun
dengan semakin seringnya tikus terpajan hipoksia hipobarik. Terdapat korelasi
antara penurunan ekspresi protein LDH dan Caspase-3 (r = 0,522; p=0,0031).
Simpulannya adalah pajanan HHI menurunkan metabolisme anaerobik yang ditandai
dengan penurunan glikolisis dan apoptosis pada tikus jantan jenis Spraque
Dawley.
Penulis: Achmad Hidayat,
Kahdar Wiradisastra, Bethy S. Hernowo, Tri Hanggono Achmad
Kode Jurnal: jpkedokterandd100145