Analisis Kerusakan Retak Lelah pada Struktur Perkerasan Kaku Landasan Pesawat Udara dengan menggunakan Program Airfield
Abstrak: Desain struktur
perkerasan kaku yang memperhitungkan volume lalu lintas pesawat udara campuran
pada prinsipnya harus didasarkan pada
kriteria retak lelah, seperti yang diusulkan oleh metoda PCA (Yoder, et.al., 1975).
Dengan pendekatan ini, setiap pesawat udara yang melintas untuk keberangkatan dianggap
akan mengakibatkan derajat kerusakan
tertentu pada struktur perkerasan yang sebanding dengan tegangan lentur yang terjadi
didalamnya. Di akhir masa layan rencana, setelah total kerusakan mencapai 100%,
maka struktur perkerasan diasumsikan akan mengalami keretakan lelah. Kerusakan
retak lelah terbentuk pada jalur lintasan roda pesawat udara desain yang harus
ditentukan dengan cara coba-coba pada saat proses desain. Makalah ini menguraikan
contoh proses penentuan pesawat udara desain dari 17 jenis pesawat udara
tipikal yang beroperasi pada saat ini di bandar udara Juanda, Surabaya, dengan
mengaplikasikan program Airfield (Kosasih, 2004). Kontribusi dari setiap jenis
pesawat udara terhadap kerusakan struktur perkerasan dijelaskan secara rinci.
Pengaruh dari Load Repetition Factor
(LRF) yang memperhitungkan distribusi lintasan roda pesawat udara dalam arah
lateral terhadap penundaan kerusakan retak lelah juga didiskusikan.
Kata-kata kunci: retak
lelah, Load Repetition Factor, perkerasan kaku, landasan pesawat udara,
program Airfield
Penulis: Djunaedi Kosasih, Arie
Fibryanto
Kode Jurnal: jptsipildd050027