Pergeseran Komposisi Gulma pada Perbedaan Proporsi Populasi Jagung dan Kacang Tanah dalam Tumpangsari pada Regosol Sleman
Abstract: Kajian komunitas
gulma dalam sistim tanam tumpangsari antara jagung dan kacang tanah ditujukan
untuk mengetahui dinamika komunitas gulma dalam sistim pertanaman tumpangsari
dan efisiensi pemanfaatan lahan. Sistim tanam tumpangsari pada tumpanggilir
jagung dan kacang tanah menyebabkan perubahan komunitas gulma dan jenis-jenis
gulma dominan dari gulma tekian dan rumputan menjadi gulma berdaun lebar.
Komunitas gulma yang tumbuh pada tanaman jagung monokultur berbeda dengan
komunitas gulma yang tumbuh pada sistim monokultur kacang tanah dan tumpangsari
jagung-kacang tanah. Percobaan dilakukan secara tumpanggilir jagung dan kacang
tanah Percobaan dilakukan di lapangan menggunakan rancangan acak kelompok
lengkap dengan lima perlakuan yang diulang tiga kali. Perlakuan yang dicoba
terdiri dari p0 (monokultur kacang tanah), p1 (75% kacang tanah + 25% jagung),
p2 (50% kacang tanah + 50% jagung), p3 ( 25% kacang tanah + 75% jagung) dan p4
(monokultur jagung).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari kacang tanah dan jagung
menyebabkan terjadinya pergeseran gulma, yang semula lahan didominasi golongan
rerumputan pada umur 3 MSTK (minggu setelah tanam kacang tanah), bergeser
menjadi gulma tekian pada umur 6 MSTK, gulma daun lebar pada saat panen.
Kata kunci: gulma, pergeseran
,tumpangsari, populasi
Penulis: Paulus Pasau, Prapto
Yudono, dan Abdul Syukur
Kode Jurnal: jppertaniandd130034