PENGGUNAAN SELULOSA MIKROBIAL DARI NATA DE CASSAVA DAN SABUT KELAPA SEBAGAI PENSUBSTITUSI SELULOSA KAYU DALAM PEMBUATAN KERTAS

ABSTRAK: Saat  ini,  sebagian  besar  pulp  dan  kertas  dunia  dibuat  dari  bahan  baku  kayu,  baik  dari  hutan  tanaman industri  maupun  hutan  alam.  Laju  deforestasi  hutan  di  Indonesia  meningkat  2%  per  tahun.  Penelitian  ini dilakukan  dengan  mengkombinasikan  selulosa  mikrobial  dari  nata  de  cassava  dan  sabut  kelapa  untuk mengurangi  penggunaan  selulosa  kayu  pada  pembuatan  pulp  dan  kertas.  Dua  faktor  yang  digunakan  pada percobaan  ini  adalah  penambahan  aditif  dan  kombinasi  selulosa  mikrobial  dan  pulp  dari  sabut  kelapa  (100:0, 75:25,  50:50  dan  25:75).  Rendemen  selulosa  mikrobial  dan  sabut  kelapa  adalah  80,03%  (basis  kering)  dan 39,27%.  Hasil  uji  fisik  dan  kekuatan  yang  dilakukan  antara  lain  kadar  air  kertas  (7,22%-10,46%),  gramatur (53,72-68,56 g/m2), indeks tarik (0033-0,0293 kNm/g), indeks sobek (2,58-16,59 mNm2/g), derajat putih (8,15 -35,1%), dan opasitas cetak (45,99-97,08) dan nilai Cobb60 (46.79-168.17 g/m2 untuk permukaan halus dan 28.22-183.92 g/m2 untuk permukaan kasar). Hasil analisis konversi  biomassa dengan asumsi untuk kertas yang dibuat dengan  pulp  50%  nata  de    cassava  dan  50%  pulp  dari  sabut  kelapa  menunjukkan  bahwa  dengan  perluasan produksi  200  ha  dapat  menggantikan  8,808,356.438  pohon  per  tahun.  Oleh  karena  itu,  total  CO2  yang  dapat dihemat penyerapannya sebanyak 1,233,169.901 ton per tahun.
Kata kunci: nata de cassava, sabut kelapa, kertas, analisis konversi biomassa
Penulis:  Khaswar Syamsu, Renny Puspitasari,  Han Roliadi
Kode Jurnal: jppertaniandd120056

Artikel Terkait :