PERKEMBANGAN KESULTANAN BANTEN PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN MAULANA YUSUF (1570-1580)
ABSTRAK: Penulisan Skripsi ini
bertujuan untuk, (1) menggambarkan perkembangan Banten sebelum masa Kesultanan
dan menjelang masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf, (2) menjelaskan
pengembangan infrastruktur Kesultanan Banten dengan konsep gawe kuta baluwarti
bata kalawan kawis oleh Sultan Maulana Yusufdan (3) menguraikan pengembangan
pemukiman masyarakat di Kesultanan Banten oleh Sultan Maulana Yusuf. Metode
penelitian menggunakan metode penelitian sejarah kritis, yang meliputi lima
tahap, yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan
historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan:(1) Banten
sebelum masa kesultanan merupakan daerah vassal dari Kerajaan Hindu (Pajajaran)
yang sudah dikenal sebagai daerah perdagangan yang banyak disinggahi oleh para
pelaut asing. Setelah memasuki masa kesultanan dan menjelang masa pemerintahan
Maulana Yusuf, perubahan besar terjadi pada infrastruktur kota dan pemukiman
masyarakat di Kesultanan Banten. (2) Kebijakan Sultan Maulana Yusuf dalam
memimpin dan mengembangkan Kesultanan Banten tercermin dalam sebuah kalimat
yang sarat dengan nilai historis dan budaya, yaitu gawe kuta baluwarti bata
kalawan kawis (membangun kota perbentengan dengan bata dan karang). Menariknya,
kalimat tersebut dijadikan pijakan dalam membangun segala struktur primer kota
dengan menggunakan bahan baku batu bata dan karang, seperti: Keraton Surosowan,
masjid, pasar dan pelabuhan, sistem irigasi pertanian dan jaringan air bersih,
jaringan jalan dan jembatan penyeberangan. (3) Sultan Maulana Yusuf
mengembangkan pemukiman bagi masyarakat dengan menyediakan dan mengelompokkan
pemukiman sesuai dengan lapisan masyarakat yang terdapat di Kesultanan Banten.
Pengelompokkan didasari atas empat kriteria, yaitu ras & suku,
sosial-ekonomi, status dalam pemerintahan, dan keagamaan.
Kata Kunci: Kesultanan Banten,
Maulana Yusuf
Penulis: TB UMAR S HADIWIBOWO
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd130036