KONFLIK ANTAR ETNIS (DAYAK–MADURA) DI SAMALANTAN, KALIMANTAN BARAT, PADA TAHUN 1996-1997

ABSTRAK: Tujuan penelitian mengenai konflik antar etnis (Dayak-Madura) di Samalantan, Kalimantan Barat pada tahun 1996-1997 adalah dengan latar belakang masalah sebagai berikut: 1, mencari latar belakang terjadinya konflik antara etnis Dayak-Madura di Samalantan Kalimantan Barat pada tahun 1996-1997. 2, mencari informasi bagaimana tindakan pemerintah terhadap konflik antar etnis Dayak-Madura. 3, serta menjelaskan bagaimana dampak konflik antar etnis Dayak-Madura di Samalantan Kalimantan Barat pada tahun 1996-1997. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Antar Etnis Dayak dan Etnis Madura di Samalantan, Kalimantan Barat tahun 1996-1997, konflik di Samalantan sudah terjadi lebih dari 10 (sepuluh) kali, tidak bisa dijumlahkan dengan jelas, dan yang terakhir terjadi pada tahun 1996-1997. Latar belakang konflik terjadi karena kurang adanya peran pemerintah dalam memberi informasi terhadap orang Madura yang akan bertransmigrasi ke Pulau Kalimantan mengenai Adat Istiadat, Budaya, serta hal-hal yang tidak disukai oleh-oleh orang Dayak ketika didatangi oleh bangsa pendatang. Tindakan pemerintah dalam mengatasi konflik adalah dengan memfasilitasi pertemuan antara kedua etnis Dayak-Madura. Dampak konflik tentu ada positif negatif, positifnya orang Dayak menjadi mandiri, serta negatifnya timbul korban jiwa.
Kata Kunci: Dayak Madura, Samalantan, 1996-1997
Penulis: JON HANTA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd130045

Artikel Terkait :