Pengaruh Waktu Pemberian Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) terhadap Jumlah Korpus Luteum dan Kecepatan Timbulnya Berahi pada Sapi Pesisir
Abstract: Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui kecepatan timbulnya berahi dari dosis Gonadotropin
Releasing Hormone (GnRH) yang berbeda dan pengaruh waktu pemberian GnRH
terhadap jumlah korpus luteum pada sapi Pesisir. Materi yang digunakan yaitu 12
ekor induk sapi Pesisir, hormon PGF2α dan GnRH. Terdiri dari dua tahap, pertama
Induk sapi disinkronisasi dengan 5 ml PGF2α dan kemudian diberi GnRH 50 µg, 100
µg dan 200µg. Kedua sapi disinkronisasi dengan 5 ml PGF2α dan kemudian diberi
GnRH dosis hasil penelitian tahap pertama dan dibagi atas 4 waktu penyuntikan,
yaitu A(16), B(32), C(48), dan D(64) jam. Peubah yang diamati adalah waktu
terjadinya estrus setelah diberi dosis yang berbeda dan jumlah korpus luteum
(CL) yang terbentuk dari waktu penyuntikan yang berbeda. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dosis GnRH yang tercepat menunjukan gejala estrus adalah 100
µg dengan rataan 45.42±2.24 jam, 200 µg rataan 51.33±4.51 jam dan 50 µg rataan
76.53±11.92 jam. Waktu pemberian GnRH berpengaruh terhadap jumlah CL yang
terlihat dari jumlah CL dari masing-masing perlakuan. Perlakuan C(48) jam
menunjukkan jumlah CL yang paling banyak dengan rataan 4.33±1.15 dan
diikutiB(32) jam dengan rataan 3.67±1.53,perlakuan A(16) jam dengan rataan1.67±1.15perlakuan
D(64) dengan rataan 1.67±0.58.
Keywords: Sapi Pesisir; PGF2α;
GnRH; Korpus Luteum
Penulis: T. Afriani, Jaswandi,
Defrinaldi, Y. E. Satria
Kode Jurnal: jppeternakandd140375