Analisa Potensi Keunggulan Kompetitif Re-farming Frekuensi 900 MHz
Abstract: PT. Indosat adalah
perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia
yang menyediakan layanan seluler prabayar dan pascabayar. Indosat juga
menyediakan jasa telekomunikasi tetap atau fixed voice termasuk IBD, jasa tetap
nirkabel, dan jasa telepon tetap. Sebagai tambahan Indosat merupakan pelopor
dalam memperkenalkan layanan jaringan nirkabel yang menggunakan teknologi
kecepatan 3,5G HSDPA di Indonesia. Pada tahun 2009 Indosat memperoleh lisensi
tambahan frekuensi 3G (second carrier) dari Kementrian Komunikasi dan
Informatika, dengan modal ini Indosat menargetkan pangsa pasar yang luas.
Sekarang ini merupakan Era Data dan semakin meninggalkan era terdahulu yaitu
Era Suara, operator telekomunikassi berlomba-lomba untuk merebut pangsa pasar
khususnya Layanan Data. Masyarakat pada umumnya banyak menggunakan layanan data
facebook, twitter, streamming maupun video call. Dengan kebutuhan layanan data
ini diperlukan suatu inovasi agar semua kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi.
Keterbatasan frekuensi yang ada menjadi hambatan semua operator untuk meningkatkan
jumlah pelanggannya maupun meningkatkan layanan jaringan. Di sisi lain
penggunaan frekuensi 900MHz sudah mulai ditinggalkan oleh pelanggannya,
dikarenakan layanannya sudah tidak diminati oleh pengguna seluler yang
cenderung beralih kelayanan data. Dari permasalahan tersebut maka solusinya
yaitu dilakukan re-farming frekuensi yang sudah mulai ditinggalkan oleh
pelanggannya yaitu frekuensi 900MHz. Dengan menggunakan analisis Porter 5
Forces ternyata didapatkan bahwa Indosat memiliki potensi keunggulan kompetitif
yang tinggi pasca re-farming frekuensi. Hasil analisis ini selanjutnya dapat
digunakan oleh Indosat dalam penyusunan strategi bersaing sehingga Indosat
dapat merebut pasar pada layanan data.
Penulis: Dwi Cahyanto, Hamzah
Hilal
Kode Jurnal: jptkomputerdd130278