UJI AKTIFITAS ANALGETIK KOMBINASI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN METODE GELIAT


Abstract: Rasa sakit merupakan gejala awal dari munculnya suatu penyakit sering terjadi di masyarakat dan pernah dialami oleh hampir semua orang. Adanya efek samping berbahaya yang ditimbulkan oleh obat kimia, akhir-akhir ini penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung meningkat. Seledri (Apium graveolens L.) dan Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki kandungan yang sama yaituflavonoid yang memiliki aktifitas sebagai analgetik. Flavonoid di dalam kedua tanaman tersebut didugadapat berfungsi sebagai analgetik karena dapat menghambat sintesis prostaglandin yang mengakibatkantidak terjadinya pelepasan mediator-mediator nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiaktivitas analgetik pada ekstrak buah belimbing wuluh, ekstrak daun seledri, dan kombinasi keduanya.Belimbing wuluh dan seledri dimaserasi menggunakan etanol 70%. Pengujian aktivitas analgetik keduaekstrak dan kombinasinya menggunakan dosis 500 mg/kg BB. Jika berat mencit rata-rata 20 g BB makavariasi dosisnya 10 mg/20 g BB. Untuk kombinasi kedua ekstrak dibuat perbandingan ekstrak belimbing wuluh : ekstrak seledri 1:3, 2:2, dan 1:3. Kelompok pertama diberi CMC Na 0,5% sebagai kontrol negatif,kelompok kedua diberi parasetamol 1% sebagai kontrol positif, kelompok selanjutnya diberi larutan ujiekstrak sebagai kontrol ekstrak. Setelah 30 menit, diberikan larutan penginduksi asam asetat 3%kemudian mengamati geliat mencit. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak belimbing wuluh : ekstrak seledri 1:3 memiliki aktivitas analgetik yang paling baik dibanding aktivitas ekstrak tunggalmaupun kombinasi yang lainnya.
Kata Kunci: ekstrak belimbing wuluh, Averrhoa bilimbi L., ekstrak daun seledri, Apium graveolens L., aktivitas analgetik
Penulis: Rizki Febriyanti, Anny Victor Purba, Partomuan Simanjuntak
Kode Jurnal: jpfarmasidd180156

Artikel Terkait :