PERBANDINGAN EFEK TERAPI KOMBINASI 2 OBAT DENGAN 3 OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HEMODIALISIS
Abstract: Hipertensi merupakan
penyakit pembuluh perifer yang dialami oleh pasien penyakit ginjal kronik
sebagai konsekuensi kerusakan progresif fungsi ginjal. Target kontrol tekanan
darah predialisis <140/90 mmHg. Penelitian dilakukan di Instalasi
Hemodialisis di RS Akademik UGM, RSUD Sleman, dan RSAU dr. S. Hardjolukito
Yogyakarta selama bulan April-Juni 2014. Pengambilan data dilakukan dengan
melihat profil tekanan darah pada rekam medik. Pengolahan data menggunakan uji
t berpasangan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tekanan darah yang diberi
kombinasi 2 antihipertensi dibandingkan sesudah diberi 3 antihipertensi pada
pasien hemodialisis. Analisis bivariat untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pencapaian target tekanan darah sistolik <140 mmHg.
Subyek pada penelitian ini sebanyak 24 pasien hemodialisis, pria sebanyak 14
pasien (58,3%), berusia rata-rata 46,12 tahun, usia termuda adalah 23 tahun dan
tertua 61 tahun, menjalani hemodialisis 2 kali/minggu (91,7%), memiliki
beberapa komorbid, dengan komorbid terbanyak adalah diabetes melitus (25%). Pasien
yang mengalami penurunan tekanan darah sesudah diberi kombinasi 2
antihipertensi sebanyak 8 pasien (33,33%) dan sesudah diberi kombinasi 3
antihipertensi sebanyak 87,5%. Hasil pengujian statistik terhadap tekanan darah
sistolik menunjukkan signifikansi 0,00 (< 0,05) dan tekanan darah diastolik
0,098 (>0,05). Pasien yang dapat mencapai target tekanan darah sistolik
<140 mmHg hanya 6 pasien (25%) dan tidak ada faktor karakteristik yang
menunjukkan hubungan dengan pencapaian target tekanan darah sistolik <140
mmHg. Penambahan kombinasi antihipertensi memberikan penurunan tekanan darah
sistolik lebih baik.
Kata kunci: Penyakit ginjal
kronik, hemodialisis, tekanan darah, antihipertensi, tekanan darah sistolik
Penulis: Meta Kartika Untari
Kode Jurnal: jpfarmasidd140597
