Penilaian Risiko Green Supply Chain menggunakan Pendekatan Fuzzy AHP – PDSA pada PT Jamu Sehat


Abstrak: Memasuki era persaingan bisnis global, perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan secara berkelanjutan guna memperluas dan mempertahankan pasar. Ketidakpastian bisnis melahirkan kesadaran baru tentang pentingnya unsur risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Risiko tidak bisa dihindari namun risiko dapat dikelola dengan baik sehingga peluang tingkat kerugian dapat dimitigasi. Green Supply Chain Management mengkaji pengintegrasian konsep lingkungan dalam supply chain management. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa terdapat risiko dalam implementasi GSCM mencakup kemitraan, kegagalan kebijakan manajemen, kegagalan pemasok, kegagalan pelanggan utama, teknologi, dan pasar. Risiko ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, penyimpangan finansial, dan kerusakan barang atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kelancaran operasi bisnis. PT. Jamu Sehat yang merupakan salah satu produsen jamu di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi adalah penurunan nilai penjualan produk. Untuk itu, perusahaan berusaha meningkatkan nilai penjualan melalui pemenuhan terhadap tuntutan produk yang ramah lingkungan guna memberikan nilai tambah pada produknya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi risiko implementasi GSCM pada PT. Jamu Sehat. Metode yang digunakan adalah Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk menentukan prioritas risk agent, kemudian metode Plan-Do-Study-Act digunakan untuk menyusun strategi implementasi GSCM. Berdasarkan analisis menggunakan PDSA, usulan strategi adalah memperbaharui Standard Operational Procedure yang ada di perusahaan dan melakukan standardisasi produk.
Kata kunci: Risiko, green supply chain management, fuzzy analytical hierarchy process, plan-do-study-act
Penulis: Naniek Utami Handayani, Rani Rumita, Nadia Cynthia Dewi
Kode Jurnal: jpmanajemendd180192

Artikel Terkait :