PENGARUH PELARUT, WAKTU DAN SUHU EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID DAN KURKUMINOID EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe)


ABSTRAK: Temu putih merupakan salah satu anggota family Zingiberaceae yang sering digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Rimpang temu putih mengandung senyawa aktif seperti kurkuminoid, polifenol, flavonoid, minyak atsiri, dan terpenoid. Kandungan senyawa dalam ekstrak dipengaruhi beberapa variabel ekstraksi sepertipelarut, waktu, suhu, maupun metode ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pelarut, waktu, dan suhu ekstraksi rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) terhadap kadar flavonoiddan kadar kurkuminoid ekstrak. Ekstraksi simplisia dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi dinamik dengan menggunakan variasi dengan design faktor variabel 23 meliputi variasi pelarut (etanol 95% dan air), suhu (25oC dan 70oC), dan waktu (6 jam dan 24 jam). Analisa kandungan senyawa menggunakan spektrofotometri UVVisible. Design eksperimen dan analisa data menggunakan software Design Expert ver.10. Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 95%, suhu ekstraksi 70oC, dan waktu ekstraksi selama 24 jam menghasilkanekstrak dengan kadar flavonoid dan kurkuminoid yang paling tinggi. Analisis data menunjukkan bahwa kandungan senyawa flavonoid hanya dipengaruhi oleh jenis pelarut. Sedangkan kandungan senyawa kurkuminoid dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu pelarut, suhu dan waktu ekstraksi.
Kata kunci: Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe, Ekstraksi, Flavonoid, Kurkuminoid
Penulis: Lia Marliani, Yonara Anandari, Wempi Budiana
Kode Jurnal: jpfarmasidd170099

Artikel Terkait :