Pengaruh 2,4-D (Asam Diklorofenoksi Asetat) dan BAP (Benzyl Amino Purin) terhadap Proliferasi Kalus dan Produksi Metabolit Sekunder dari Kalus Kencur (Kaemferia galanga L.)


Abstrak: Penelitian ini bertujuan mencari kombinasi konsentrasi 2,4-D (asam diklorofenoksi asetat) dan BAP (benzyl amino purin) yang memberikan pengaruh terbaik terhadap proliferasi kalus sertamengetahui pengaruh interaksi antara 2,4-D dan BAP terhadap peroleh kultur kalus kencur yangpertumbuhannya baik dan mampu menghasilkan metabolit sekunder kencur. Perlakuan untuk proliferasi kalus yaitu kombinasi 2,4 D (1–3 mg/L) dan BAP (0-0,2 mg/L). Semuanya disusun acak dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan, dan setiap unit perlakuan menggunakan 10 botolkultur. Kombinasi perlakuan yang efektif untuk proliferasi kalus adalah 2,4 D konsentrasi 1–3 mg/L dan tanpa penambahan BAP (B0) dimana menunjukkan hasil proliferasi kalus yang terbentuk memilikivolume kalus, bobot segar kalus, bobot kering kalus serta morfologi kalus (keremahan dan warna kalus)yang lebih baik dibandingkan dengan penambahan BAP, 2,4 D dengan konsentrasi 1 mg/L memberikantingkat proliferasi kalus terbaik diantaranya volume kalus , bobot segar kalus, bobot kering kalus,keremahan kalus yang tinggi dan warna kalus yang putih, krem dan jernih. Semakin tinggi konsentrasi 2,4 D hingga 3 mg/L berpengaruh pada pembentukan warna kalus menjadi hijau dan mengarah padaproses organogenesis (pembentukan tunas dan akar). Berdasarkan uji analisis kualitatif menggunakankromatografi lapis tipis (KLT), ekstrak metanol kalus kencur hasil penelitian mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, fl avonoid, tanin, saponin, steroid dan etil para-metoksisinamat.
Kata kunci: 2,4 D dan BAP , kalus kencur, metabolit sekunder, in vitro
Penulis: ANIS SHOFIYANI, NENI DAMAJANTI
Kode Jurnal: jpfarmasidd170204

Artikel Terkait :