Mutasi Gen blaCTX-M sebagai Faktor Risiko Penyebab Resistensi Antibiotik


Abstract: Saat ini, lebih dari setengah antibiotik yang digunakan di dunia merupakan kelompok β-laktam namun efektivitas klinis antibiotik tersebut kini terbatas karena resistensi antibiotik terhadap mikroorganisme penyebab penyakit infeksius. Beberapa mekanisme resistensi terhadap Enterobacteriaceae terutama disebabkan karena hidrolisis antibiotik oleh enzim spesifik, yang disebut dengan β-laktamase. Enzim β-laktamase menunjukkan kelompok besar enzim yang berbeda secara genetik dan fungsional yaitu extended-spectrum β-lactamase (ESBL) yang diketahui menimbulkan ancaman resistensi yang serius. Lokalisasi plasmid dari gen yang disandi terhadap distribusi enzim pada patogen meningkat setiap tahunnya. ESBL yang memiliki penyebaran yang luas dan relevan secara klinis adalah ESBL kelas A yaitu jenis Temoniera (TEM), Sulphydryl variable (SHV) dan Cefotaxime (CTX-M). Tujuan penulisan review ini adalah untuk mengkaji varian gen blaCTX-M yang banyak menyebabkan peningkatan resistensi antibiotik. Metode yang digunakan pada review ini yaitu penelusuran data berbasis Pubmed, Scopus dan Google Scholar tanpa pembatasan indeks faktor dengan kata kunci "blaCTX-M", "Extended-spectrum β-lactamase", dan "antibiotic resistance". Kesimpulan dari review ini yaitu, ESBL jenis CTX-M telah menggantikan jenis TEM dan SHV secara dominan pada dekade terakhir. ESBL yang dihasilkan oleh Klebsiella pneumoniae diketahui muncul sebagai salah satu patogen nosokomial utama. Infeksi nosokomial yang disebabkan oleh CTX-M-15 pada Klebsiella pneumoniae mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Keywords: CTX-M; ESBL; Extended-spectrum β-lactamase; Klebsiella pneumonia
Penulis: Devinna Kang, Rano K. Sinuraya, Tina Rostinawati, Rizky Abdulah
Kode Jurnal: jpfarmasidd170030

Artikel Terkait :