MONITORING EFEK SAMPING PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK, JAHE, KEDELAI DAN KULIT UDANG DIBANDINGKAN DENGAN NATRIUM DIKLOFENAK PADA PASIEN OSTEOARTRITIS


ABSTRAK: Pasien osteoartritis sering menggunakan obat antiinflamasi non steroid seperti natrium diklofenak untuk mengatasi nyeri sendi. Penggunaan natrium diklofenak jangka panjang menimbulkan efek samping pada fungsi hati, ginjal, sistem organ gastrointestinal danorgan tubuh lainnya. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas kombinasi ekstrak rimpang temulawak, jahe, kedelai dan kulit udang padapasien osteoartritis, tetapi keamanannya dibanding natrium diklofenak belum banyak diteliti pada pasien osteoartritis. Penelitian ini adalah uji klinik fase III yang bertujuan untuk monitoring efek samping pemberian kombinasi ekstrak rimpang temulawak, jahe, kedelai dan kulit udang dibandingkan dengan natrium diklofenak pada pasien osteoartritis.
Empat puluh tujuh subyek dengan diagnosa osteoartritis lutut dengan kriteria American College of Rhematology terbagi menjadi dua kelompok secara random yaitu kelompok uji (n=23) yang mendapat kombinasi ekstrak rimpang temulawak 100 mg, jahe 100mg, kedelai 50 mg dan kulit udang 50 mg dan kelompok yang mendapat terapi natrium diklofenak 25 mg (n=24) 3 kali sehari peroralselama 14 hari. Monitoring efek samping meliputi efek samping yang muncul pada organ gastrointestinal, kardiovaskuler, susunan syaraf pusat dan organ lain selama 14 hari dan pemeriksaan laboratorium SGOT, SGPT, kreatinin serum, ureum serum, hemoglobin, leukosit dan trombosit yang dilakukan sebelum dan sesudah 14 hari. Analisis statistik efek samping dilakukan dengan uji Chi-Squaredan analisis statistik perubahan kadar SGOT, SGPT, kreatinin serum, ureum serum, hemoglobin, leukosit dan trombosit yang dilakukan dengan t independent test, atau Mann Whitney-Wilcoxom test.
Persentase munculnya efek samping pada organ gastrointestinal, kardiovaskuler, susunan syaraf pusat, dan organ lain pada pemberian kombinasi ekstrak rimpang temulawak 100 mg, jahe 100 mg, kedelai 50 mg dan kulit udang 50 mg tidak berbeda bermakna dibandingkan natrium diklofenak 25 mg. Pemberian kapsul uji menurunkan aktivitas SGPT secara bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan natrium diklofenak 25 mg tetapi tidak berbeda bermakna pada fungsi hati (SGOT), fungsi ginjal (kreatinin dan ureum), dan fungsi sumsum tulang (hemoglobin, leukosit, dan trombosit).
Kata kunci: Osteoartritis, kombinasi temulawak, jahe, kedelai dan kulit udang, natrium diklofenak, efek samping, fungsi hati, fungsi ginjal dan sumsum tulang
Penulis: Haslinda
Kode Jurnal: jpfarmasidd130464

Artikel Terkait :