EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DAN STRATEGI PERBAIKAN DENGAN METODE HANLON DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT TAHUN 2012
Abstract: Pengelolaan obat
merupakan suatu siklus manajemen obat yang meliputi empat tahap yaitu seleksi,
perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan, Pengelolaan obat
dilakukan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Karel Sadsuitubun
Kabupaten Maluku Tenggara dengan menggunakan indikator efisiensi dan dilakukan
strategi perbaikan dengan metode Hanlon. Penelitian menggunakan rancangan
diskriptif untuk data tahun 2012 yang bersifat retrospektif dan concurent. Data dikumpulkan berupa data kuantitatif dan
kualitatif dari pengamatan dokumen serta wawancara dengan petugas IFRS terkait.
Seluruh tahap pengelolaan obat di IFRSUD Karel
Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara diukur tingkat efisiensi
mengunakan indikator DepKes dan WHO, kemudian dibandingkan dengan standar atau
hasil penelitian lainnya dan selanjutnya diolah serta deskripsikan berdasarkan
analisis prioritas rencana tindakan dengan Metode Hanlon. Hasil penelitian
didapatkan sistem pengelolaan obat yang sesuai standar sebagai berikut:
kesesuaian DOEN (77,56%), persentase modal/dana (100%), kecocokan kartu stock
obat (100%), rata-rata waktu melayani resep, resep obat generik (96,52%),
persentase label obat (100%).Tahapan yang belum sesuai standar yaitu:
kesesuaian perencanaan obat dengan kenyataan (72,73%), persentase alokasi dana
(6,51%), frekuensi pengadaan tiap item
obat 1 kali sedangkan menurut EOQ 2 kali, nilai ITOR (5,77 kali),
tingkat ketersediaan obat (7,28 hari), persentase nilai obat kadaluwarsa/rusak
(2,21%), persentase stock mati (5%), jumlah item obat tiap lembar resep (3,23),
persentase resep yang tidak terlayani (13,84%).Prioritas penanganan masalah
sebagai berikut: 1) membentuk Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) dan menyusun
formularium, serta melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan obat 2) mengusulkan kenaikan
anggaran, 3) melakukan analisis ABC-VEN, 4) mengintegrasikan SOP tentang
perbekalan farmasi, 5) menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengelolaan
obat.
Kata kunci: pengelolaan obat,
indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku
Tenggara, metode Hanlon
Penulis: Wirdah Wati R.
Kode Jurnal: jpfarmasidd130437
