EVALUASI KINERJA UNIT BISNIS APOTEK PERUSAHAAN DAERAH FARMASI CIREMAI KOTA CIREBON DENGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN STRATEGY MAPS
Abstract: Balanced Scorecard
(BSC) merupakan suatu kerangka kerja yang komprehensif dan koheren yang
menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang
terpadu. Unit Bisnis Apotek PD. Farmasi Ciremai merupakan salah satu unit
bisnis yang dimiliki oleh Pemkot Cirebon yang bergerak di bidang farmasi
komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja Unit Bisnis
Apotek PD. Farmasi Ciremai dengan empat perspektif balanced scorecard yaitu
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan, dimana hasil pengukuran dapat digunakan sebagai dasar penyusunan
peta strategi perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif non
eksperimental menggunakan data kuantitatif yang diperoleh melalui laporan
keuangan, observasi langsung, dan survei terhadap resep menggunakan analisis
deskriptif evaluatif, dan data kualitatif diperoleh melalui kuesioner dan hasil
wawancara mendalam dengan Apoteker dan Direktur PD Farmasi Ciremai. Sebelumnya
dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan analisis product
moment pearson dan Alpha Cronbach dengan software SPSS 17.0.
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata kinerja dari Unit Bisnis Apotek
PD. Farmasi Ciremai secara keseluruhan rata-rata indikator dalam kondisi baik;
(1) Perspektif keuangan menunjukkan kinerja keuangan yang baik, karena berada
diatas rata- rata industri (ROI 10,86%, GPM 16,05%, TATO 2,56x, dan ITOR 8,95x)
kecuali nilai NPM (4,26%) masih di bawah rata-rata industri. (2) Perspektif
pelanggan, secara keseluruhan tingkat pelayanan kepada pelanggan sudah baik,
kondisi ini tercermin dari skor rata-rata kepuasan pelanggan yang tinggi (3,7).
(3) Perspektif proses bisnis internal, mampu memberikan fasilitas pelayanan
yang baik dengan tingkat ketersediaan obat yang tergolong tinggi (88,41%),
tetapi pada pelayanan informasi obat dan waktu tunggu perlu ditingkatkan. (4)
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, mampu meningkatkan motivasi dan
semangat kerja serta disiplin kerja karyawan ditunjukkan dengan turunnya
persentase ketidakhadiran (2,18%), peningkatan turn over rate (0,08%),
peningkatan produktivitas (Rp. 1.091.172/karyawan), dan skor budaya organisasi
(3,63) yang tinggi, skor motivasi kerja tinggi (3,66), team work dengan skor
3,52 (tinggi), serta leadership dengan skor 3,65 (tinggi), tetapi skor nilai
kepuasan karyawan 3,23 masuk dalam
kategori sedang, sehingga manajemen perlu berupaya untuk lebih meningkatkan
lagi kinerjanya dimasa mendatang. Pada penelitian ini pengukuran kinerja unit
bisnis apotek adalah suatu tahap untuk melakukan pemetaan strategi unit bisnis
apotek PD Farmasi Ciremai dengan rerangka balanced scorecard.
Kata kunci: PD. Farmasi
Ciremai, kinerja, balanced scorecard, peta strategi
Penulis: Wawang Anwarudin
Kode Jurnal: jpfarmasidd130438
