PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP INTENSITAS NYERI PASIEN POST ORIF DI RS TELOGOREJO SEMARANG
ABSTRAK: Pembedahan atau
operasi adalah semua tindak invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini pada umumnya dilakukan dengan
membuat sayatan yang dapat menyebabkan trauma bagi penderitanya, sehingga dapat
menimbulkan keluhan nyeri. Keluhan yang dirasakan pada pasien post ORIF adalah
nyeri terutama saat pasien bergerak. Nyeri dirasakan paling hebat pada 12
sampai 36 jam setelah pembedahan dan menurun setelah hari kedua atau ketiga.
Prevalensi yang didapatkan bahwa keluhan nyeri sedang atau berat ditemukan pada
hari pertama sampai keempat pada kelompok bedah ekstremitas sebesar 20%-71%
sedangkan pada kelompok bedah tulang belakang sebesar 30%-64%. Tehnik relaksasi
nafas dalam (slow deep breathing) merupakansalah satu penatalaksanaan non
farmakologis yang dapat bermanfaat untuk menurunkan intensitas nyeri. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh slow deep breathing terhadap
intensitas nyeri pada pasien post ORIF di SMC RS Telogorejo. Metode penelitian
yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan one group
pretest-posttest. Populasi berjumlah 24 responden dengan tehnik teknik
pengambilan sampel adalah accidental sampling. Hasil analisis uji Wilcoxon
didapatkan p value 0,000, maka kesimpulannya ada pengaruh slow deep breathing
terhadap intensitas nyeri pada pasien post ORIF di SMC RS Telogorejo. Hasil
dari penelitian dapat digunakan sebagai salah satu alternatif terapi non
farmakologis bagi penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi ORIF
Kata Kunci: Slow deep
breathing, intensitas nyeri, pasien post ORIF
Penulis: Ismonah
Kode Jurnal: jpkebidanandd160468