Identifikasi Drug Therapy Problems (DTPs) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Salah Satu RS Swasta di Bandung


Abstract: Menurut data WHO tahun 2000, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah pasien diabetes melitus di dunia. Data angka kematian dan resiko komplikasi diabetes melitus menunjukkan pentingnya pemberian terapi dan pencapaian keberhasilan dari terapi diabetes melitus. Dalam hal ini peran farmasis sangat dibutuhkan untuk menjamin bahwa pengobatan yang diterima pasien adalah pengobatan yang rasional, dengan cara mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah-masalah yang berkaitan dengan terapi obat (Drug Therapy Problems). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengelompokkan kejadian Drug Therapy Problems (DTPs) dalam rangka meningkatkan therapeutic outcome pasien. Data resep pasien dan rekam medik dikumpulkan pada periode September-November 2009 secara retrospektif. Dari penelitian terhadap 63 pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan, terdapat 41 pasien (65,08%) mengalami DTPs, dengan rincian 2 pasien (4,88%) membutuhkan terapi obat tambahan, 6 pasien (16,63%) menerima terapi obat yang tidak diperlukan, 5 pasien (12,20%) menerima dosis terlalu rendah, 16 pasien (39,02%) mengalami reaksi obat merugikan, 1 pasien (2,44%) menerima dosis terlalu tinggi, dan 11 pasien (26,83%) dengan interaksi obat. Reaksi obat merugikan merupakan DTPs yang paling sering muncul pada kedua kelompok pasien; 38,71% kejadian pada pasien dewasa dan 40% pada pasien geriatri. Analisis DTPs ini menunjukkan bahwa peran farmasis penting dalam mencapai keberhasilan terapi dan mencegah terjadinya reaksi obat merugikan.
Kata kunci: drug therapy problems, diabetes mellitus
Penulis: Cindra Tri Yuniar, Elin Yulinah Sukandar, Ida Lisni
Kode Jurnal: jpfarmasidd120319

Artikel Terkait :