HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUASI SINDROME PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMA N 2 KLATEN


ABSTRAK: Premenstruasi sindrome adalah suatu kumpulan atau gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi biasanya gejalaini timbul 7-10 hari sebelum menstrusi dan akan hilang ketika menstruasi dimulai,yang mampu mempengaruhi gaya hidup dan perkerjaan wanita tersebut. Salah satu pencetus terjadinya premenstruasi sindrome ini adalah faktor psikologis seperti stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian premenstruasi sindrome pada remaja putri kelas XI di SMA N 2 Klaten.
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional dengan jumlah sampel 53 responden. Menggunakan data primer yaitu siswi kelas XI di SMA N 2 Klaten , meliputi data tingkat stres menggunakan lebar kuesioner DASS42 dan data data kejadian premenstruasi sindrome menggunakan lemar pertanyaan berupa angket dan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui bahwa yang mengalami tingkat stres normal 28 responden (52,8%), PMS 4 responden (7,5%), tidak PMS 24 responden (45,3%); dengan tingkat stres ringan 22 responden (41,5%), PMS 13 responden (24,5%), tidak PMS 9 responden (17%); tingkat stres berat 3 responden (5,7%), PMS 1 responden (1,9%), tidak PMS 2 responden(3,8%).
Kesimpulan dan Saran : Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian premenstruasi sindrome pada remaja putri kelas XI di SMA N 2 Klaten tahun 2015. Hasil hitung χ2 hitung = 11,028 dan p = 0,004. Saran dari penelitian ini diharapkan remaja putri kelas XI di SMA N 2 Klaten dapatmenyadari adanya pengaruh tingkat stres dengan kejadian premenstruasi sindrome.
Kata kunci: Tingkat Stres, Premenstruasi Sindrome
Penulis: Sri Wahyuni, Piscolia Dynamurti Wintoro
Kode Jurnal: jpkebidanandd170329

Artikel Terkait :