HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FASE PENGOBATAN TB DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN TB PARUSTIK
Abstract: Tuberkulosis adalah
penyakit yang menjadi perhatian global. Penyakit ini disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis, kasus TB terbanyak di RS di Surakarta terdapat di
BBKPM Surakarta. Infeksi TB ini akan mempengaruhi status gizi pada penderita,
dimana penderita akan tampak kurus sehingga diperlukan pengobatan OAT (tahap
awal dan lanjutan) dan aktivitas yang cukup untuk meningkatkan status gizi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan fase
pengobatan TB dengan status gizi pada pasien TB paru di BBKPM Surakarta. Jenis
penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional, sampel dalam
penelitian ini sebanyak 92 pasien. Teknik sampling menggunakan purposive dan
quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar
observasi. Analisa data menggunakan teknik analisa spearman rank correlation,
chi-square dan regression logistic pada taraf signifikansi 95%. Hasil uji
bivariat dengan spearman rank correlation menyatakan ada hubungan yang
signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi (= 0,029
< 0,05), hasil uji bivariat chi-square membuktikan adanya hubungan
fase pengobatan TB dengan status gizi (= 0,009 <
0,05). Sedangkan hasil uji regresi logistik menyatakan bahwa fase pengobatan TB
berpeluang 0,382 kali lebih besar dibandingkan aktivitas fisik untuk
mempengaruhi status gizi. Ada hubungan aktivitas fisik dan fase
pengobatan TB dengan status gizi pada pasien TB paru di BBKPM Surakarta.
Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi tentang pola makan dan kebutuhan
nutrisi untuk pasien TB paru dan pasien menjaga atau mengatur aktivitas fisik
serta mencukupi asupan nutrisi agar dapat meningkatkan status gizi.
Kata kunci: Aktivitas fisik,
Fase pengobatan TB dan Status gizi
Penulis: Dina Kusumaningroh,
Tri Susilowati, Riyani Wulandari
Kode Jurnal: jpkebidanandd180053
