EVALUASI PENGGUNAAN TERAPI ANEMIA PADA PASIEN ASKES DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


ABSTRAK: Anemia terjadi pada sebagian besar pasien gagal ginjal kronik (GGK). Anemia pada pasien GGK terjadi terutama karena kekurangan eritropoietin. Kadar hemoglobin yang rendah berhubungan dengan luaran klinik yang jelek pada pasien GGK. Terapi epoetin pada pasien GGK terbukti secara klinik dapat meningkatkan kualitas hidup, menurunkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profl terapi anemia, profl keberhasilan terapi anemia dengan epoetin, profl kepatuhan terapi adjuvant per-oral anemia, dan pengaruh tingkat kepatuhan terapi adjuvant per-oral anemia terhadap pencapaian target terapi epoetin pada pasien Askes dengan GGK yang menjalani hemodialisis rutin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian dilakukan dengan rancangan studi observasional dengan pengambilan data secara prospektif, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh untuk melihat keberhasilan terapi utama anemia menggunakan epoetin dan terapi adjuvant per-oral anemia. Penilaian keberhasilan terapi epoetin berdasarkanNational Kidney Foundation-Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (NKF-K/DOQI) tahun 2006, sedangkan penilaian kepatuhan menggunakan kuesioner Modifed Morisky Scale (MMS).
Berdasarkan penelitian, jenis epoetin yang digunakan dalam terapi anemia pada pasien GGK adalah epoetin alfa dan beta, masing-masing sebesar 69,05% dan 30,95%. Terapi adjuvant per-oral anemia yang digunakan adalah kombinasi asam folat, zat besi, dan vitamin B-kompleks (82,05%); asam folat (10,26%); kombinasi asam folat dan vitamin B-kompleks (7,69%). Kelompok subdosis epoetin dengan target terapi tidak tercapai dan dosis memenuhi epoetin dengan target terapi tidak tercapai, masing-masing sebesar 64,29% dan 21,41%; kelompok subdosis epoetin dengan target terapi tercapai dan dosis memenuhi epoetin dengan target terapi tercapai, menunjukkan hasil yang sama sebesar 7,14%. Kelompok pasien yang patuh dan pasien yang tidak patuh dalam menggunakan terapi adjuvant per-oral anemia, masing-masing sebesar 69,23% dan 30,77%. Kepatuhan pasien Askes dalam menggunakan terapi adjuvant per-oral anemia pada penelitian ini, dapat membantu tercapainya target terapi epoetin.
Kata kunci: Anemia, kepatuhan, gagal ginjal kronik, hemodialisis rutin, epoetin, adjuvant per-oral anemia
Penulis: Hidayati, Agung Endro Nugroho, dan Inayati
Kode Jurnal: jpfarmasidd110250

Artikel Terkait :